Panduan Wisata ke Eropa Perjalanan Ke London Last updated on 15 April 2019 By Alisanta Perjalanan ke London, Transit in Shanghai Seperti yang saya tulis di halaman sebelumnya, saya menggunakan China Eastern Airline (Kode: MU) dari Singapore ke London, dan mendapat fasilitas transit di Shanghai, China. Dari Changi Airport berangkat tengah malam pukul 00:55am dan tiba jam 5.55am dengan mata merah dan masih ngantuk. Ya penerbangan ini cuma sekitar 5 jam. Waktu transit sekitar 7 jam baru akan lanjut lagi penerbangan ke London. Pesawat MU tergolong baru, yaitu Airbus A330-300, fasilitas standar dengan pramugari asli China yang lumayan cantik. Saat tiba di bandara Pudong International, celingak-celinguk mencari ruang transit. Maklum, ini kali pertama saya tiba di China, dan kami cuma apply single-entry visa dan rencananya baru akan dipakai saat kembali dari London. Tidak ada petugas yang berjaga karena masih pagi sekali. Setelah berdiri sekitar 20 menit bersama beberapa bule, akhirnya ada petugas yang mengarahkan kami ke counter imigrasi. Ternyata untuk keperluan transit yang kurang dari 24 jam tidak perlu punya Visa China. Cukup isi Landing Card dan antri di counter imigrasi, lalu beritahu petugas imigrasi masalah transit ini. Setelah beres, berikutnya kami ke counter transfer tidak jauh dari ban berjalan. Cukup serahkan boarding pas lama dan kami diberikan boarding pass untuk penerbangan siang nanti. Bagasi ditransfer otomatis, jadi urusan transit selesai. Lalu saya ambil Peta Shanghai yang tersedia gratis di dalam airport dan keluar dari arrival hall. Lalu saya bersama istri mencoba Shanghai Maglev Train, kereta dengan rel medan magnet kecepatan super dari Pudong International Airport (PVG) ke pusat kota daerah Long Yang Station (di mana bisa tukar stasiun metro green line). Tiket Maglev Train adalah 80 Yuan (?8) pulang pergi ( 40 Yuan one-way jika menunjukkan tiket/boarding pass). Loket Maglev train sangat mudah ditemukan, cukup lihat papan penunjuk arah bilingual (English + Chinese) yang tersebar di seluruh area bandara. Kereta ini beroperasi dari jam 7am hingga 9.30pm, tidak perlu booking jauh hari karena setiap 15-30 menit selalu ada, dan tidak pernah penuh. Maklum, untuk ukuran orang China mereka lebih senang menggunakan bus untuk ke kota, dan makan waktu hampir 1 jam. Kembali ke Maglev lagi, cita-cita saya naik kereta ini akhirnya tercapai. Kecepatan maksimum kereta ini adalah 430km/jam, terlihat di papan LCD di tiap gerbong. Ini dimungkinkan karena kereta tidak menempel dengan rel, tepatnya mengambang. Cukup perlu 8 menit untuk tiba di Long Yang Station, luar biasa! Jika berada di Shanghai, cobalah naik kereta ini. Dalam 8 menit tadi, 2 menit untuk jalan dari 0kmj/jam ke 430 km/jam, 4 menit stabil di kecepatan itu, dan 2 menit terakhir untuk memperlambat hingga berhenti. Setibanya di Long Yang, kita dapat melanjutkan perjalanan ke tempat lain menggunakan metro (kereta bawah tanah). Metro Station berada tepat di samping station Maglev, dan Long Yang berada di Green Line yang dapat langsung tersambung ke Nanjing Road yang terkenal itu (Mirip Orchard Road singapore). Saya dan istri cuma keluar dari Maglev untuk mencari makan pagi, maklum kepengen mencicipi makanan China. Kami menemukan restoran persis di bawah stasiun metro Long Yang, berada di pojok sisi luar, menjual makan pagi. Saya memesan menu mie dan 'you diao' (Hokkian: cakwe). Dan istri saya pilih bubur dengan telur pitan. Untung kami menguasi bahasa mandarin jadi komunikasi cukup lancar. Jika Anda tidak bisa bahasa mandarin, cukup tunjuk menu yang tersedia saja. Setelah makan pagi selesai, kembali lagi ke stasiun Maglev untuk kembali ke Pudong Airport. Rencananya mau cari hotel transit di sekitar airport untuk istirahat. Akhirnya ketemu sebuah hotel namanya Hotel 168, letaknya persis di atas stasiun Maglev. Untuk mencapai hotel ini, cukup cari tiket office yang menjual tiket Maglev, di depannya terdapat lift. Naik lift itu ke atas (cuma naik 1 lantai) tibalah di depan airport hotel itu. Rate kamar itu adalah 193 Yuan untuk blok 6 jam. Kamarnya cukup modern, bersih, double bed, dilengkapi dengan tv lcd dan kamar mandi. Yang terpenting adalah kami bisa tidur lelap hingga siang. Bangun jam 12-an siang, mandi dan langsung kembali ke terminal keberangkatan. Melewati security check dan imigrasi di bandara Pudong cukup cepat, dan akhirnya bisa duduk tenang di departure hall yang luas. Hall ini menampung segala macam keberangkatan, public announcement tidak henti-hentinya diputar memberitahukan boarding pesawat. Kalau mau cari air minum gratis, tersedia keran air yang siap minum serta air panas. Toko yang menjual cenderamata juga banyak, mulai dari parfum hingga makanan dan daun teh. Penerbangan ke London Penerbangan dengan Chine Eastern ke London memakan waktu hampir 13 jam non-stop. Duduk di kabin kelas ekonomi memang melelahkan, ditambah perbedaan timezone 8 jam. Makan 2 kali di pesawat masih acceptable, tidak terlalu lezat sih. Pesawat yang dipakai adalah Airbus A340-300, dengan susunan kursi 2-4-2. Leg room jaraknya standard, jadi kalau memungkinkan Anda bisa minta duduk di Emergency Row yang lebih luas. Inflight entertainment hanyalah tv shared, dan film yang diputar tidak menarik, jadi saya cuma tidur dan baca buku. Dan akhirnya tiba di bandara London Heathrow pukul 18.15 GMT. Kami tiba di Terminal 2, dan menurut saya airport ini tidak terlalu bagus (Changi masih tetap yang terbaik). Terminal 2 cukup kecil, apalagi di ruangan imigrasinya duh mirip seperti airport di Denpasar. Gambaran Heathrow sebagai salah satu airport tersibuk di dunia jadi sirna, airport ini memang sibuk tetapi tidak modern. Antrian di imigrasi pun panjang walaupun petugasnya ramah. Perlu waktu sekitar 15 menit untuk antri dan keluar dari imigrasi. Yes, akhirnya kami tiba di kota London! Keluar dari gedung terminal dan langsung disambar angin dingin winter. Untuk turun ke kota, kami harus naik London Tube (sebutan kereta metro). Tube Station terletak di bawah gedung terminal (Terminal Heathrow ada 5!). Ikuti papan neon warna kuning yang ada di arrival hall pasti tidak nyasar. Di pintu masuk stasiun kami beli Oyster Card seharga GBP 13 (dengan isi GBP 10). Kartu ini adalah kartu Top-Up (mirip Ez-Link utk MRT Singapore) dibeli di kantor Tourist Information. Di pintu masuk stasiun juga disediakan peta diagram London Tube, ambillah satu untuk disimpan dan dipelajari nanti di dalam kereta. Lalu kami turun ke platform. Bentuk tube yang cukup kecil dan dalamnya botol sisa minuman lagi-lagi membuat saya terkesima: MRT Singapre tetap yang terbaik. Tujuan kami adalah ke Victoria Station di mana hotel kami berada, jadi sambil duduk terkesima diapit bule-bule, kami mempelajari peta rute tube yang cukup membingungkan untuk pertama kalinya. Saya sarankan anda men-download peta Tube ini sebelum berangkat biar tidak terlalu terkejut melihat warna-warni rutenya yang banyak. Untuk ke Victoria, harus melakukan pertukaran kereta, perhatikan announcement terutama di weekend karena beberapa jalur mungkin ditutup untuk perbaikan. Next page: Jalan-Jalan di London Komentar Jepang Australia Thailand Korea Artikel Terbaru Lainnya Baca juga artikel dan tips wisata terbaru. Fri 09 August 2024 Solo Trip dari Jakarta Sat 06 July 2024 Cara Mendapatkan Tiket Ferry ke Macau Gratis Tue 30 April 2024 Ferry Connection dari Hongkong Airport ke China Mainland Tentang Javamilk Cari artikel lama? Ada di Archives