Panduan Wisata ke Eropa

Jalan-Jalan di London

  • Last updated on

Sebelumnya: Perjalanan ke London

Day #1 - London

Daftar tujuan hari ini:

  • Buckingham Palace
  • St. James Park
  • Parliament House & Big Ben
  • London Eye
  • Trafalgar Square
  • National Gallery Museum
  • Oxford Street
  • Leicester Square

Saat semalam tiba di London, kami menginap di Jubilee Hotel. Hotel ini terletak dekat dengan Victoria Station, cukup jalan kaki sekitar 5 menit. Hotel ini hanya level Bed & Breakfast, tetapi karena berada di pusat kota London, rate semalam yang kami dapat adalah ?50 alias 900ribu untuk satu kamar double di lantai basement yang ukurannya kecil. Kamar mandi berada di luar(shared) tetapi tidak pernah antri (fyi, kalo winter pasti malas mandi). Ranjang berukuran kecil (mungkin 140 atau 160cm) dilengkapi pemanas untuk mengusir rasa dingin dan bisa dipakai untuk menjemur pakaian basah. Lumayanlah untuk melewati satu malam, buat apa mewah-mewah kalau cuma untuk numpang tidur.

Paginya bangun jam 8, mandi cepat, dan ke ruang makan mendapat free breakfast untuk 2 orang, berupa English breakfast berupa toast bread, juice, kopi, teh, dan sereal. Habis makan langsung checkout karena malam ini tinggal di hotel lain (kami ingin merasakan beberapa macam hotel di tempat berbeda-beda). Koper bisa dititipkan di hotel ini dengan membayar ?1 per piece. Dan kami siap menjelajah kota London.

DSC04386

Pagi di London sangat indah, terlebih hari ini adalah hari Minggu. Menyusuri Buckingham Palace Road, melewati kembali Victoria Station dan jalan terus tanpa tujuan, kepingin merasakan suasana kota dan pedestriannya yang lebar dan sepi. Dan memang walaupun jalan kaki di bulan Maret yang dingin, pedestrian kota London sangat nyaman, pokoknya pakai sepatu yang nyaman saja. Ternyata jalan 10 menit ini berakhir di Buckingham Palace, istananya sang Ratu Elizabeth. Hari masih pagi baru jam 9 jadi istana ini masih sepi dan bisa foto sepuasnya. Nantinya jam 11 ada event "Changing Guard", sebuah acara setiap 2 hari sekali yang dinanti-nanti para turis.

Buckingham
Palace

Menggunakan London Map gratis yang didapat semalam, melewati St. James Park yang indah dan luas kami menuju Parliament House tempat si jam Big Ben yang terkenal itu. Jalan kaki sekitar 15 menit tibalah di gedung berwarna coklat itu. Gedung parlemen ini terletak dipinggir Sungai Thames yang membelah kota London. Di sini juga terdapat Westminster Bridge dan Westminster Tube Station. London Eye juga kelihatan jelas dari sini karena letaknya tidak jauh dari sini.

Setelah puas foto-foto di Big Ben dan pemandangan sungai, plan berikut adalah ke British Visitor Centre di Regent St. untuk mengambil London Pass. Ini adalah sebuah kartu berukuran kartu kredit, semacam tiket yang dapat digunakan untuk masuk ke banyak tempat wisata dan museum tanpa harus bayar lagi. Ada beberapa opsi tergantung berapa hari yang ingin dipakai. Harga pass yang saya beli ini per orang adalah £44.10 untuk 2 hari. Ada opsi juga untuk paket bersama travel (berarti Tube, bus, kereta juga ikut gratis) tapi sebaiknya pilih opsi pass saja. Saya sudah beli pass ini jauh-jauh hari melalui Internet, tetapi kartu pass harus diambil di kantor mereka. Makanya saya pakai tube ke Station Piccadilly Circus, lalu jalan menyusuri Regent St. Kantor mereka tidak jauh dari station tube. Tinggal tunjukkan print-out bukti pembelian, lalu oleh petugas akan diberikan kartu pass yang dilengkapi chip itu.

Buckingham Palace

Waktu menunjukkan hampir jam 10.30, kami harus bergegas kembali ke Buckingham Palace untuk menyaksikan "Changing Guard". Keluar melalui Green Park Underground Station, langsung disambut oleh St. James Park yang indah, jalan 5 menit sampailah di halaman istana yang sudah dipenuhi oleh ribuan orang. Prosesi ini sebenarnya sangat sederhana, tetapi menjadi tontonan wajib para turis di London. Dilaksanakan 2 hari sekali, sebuah prosesi untuk menukar pasukan jaga istana, pasukan baru masuk menggantikan pasukan lama dengan acara serah terima. Sang Ratu tidak pernah terlihat di sini, jadi memang kita menyaksikan atraksi berbaris dan berkuda saja. Hebat yah, acara sederhana begini saja ditonton oleh ribuan orang, inilah namanya Tourism Marketing.

Changing
Guard

Wah baru jalan setengah hari kaki sudah pegel-pegel. Maklum hidup di Jakarta sangat dimanja oleh transportasi yang nyaman: mobil pribadi, sampai jalan kaki bukanlah sebuah opsi. Menikmati indahnya St. James Park, duduk di sana sesaat.

St. James
Park

London Eye

Berikutnya kembali jalan kaki menuju ke London Eye. Bisa saja sih naik tube, tapi sepertinya lebih enak jalan kaki. Hari Minggu siang ternyata wahana ini ramai tetapi tidak sampai antri berjam-jam, saya rasa cuma 10 menit dari antri tiket hingga naik wahananya. Beli tiket dulu di kantornya seharga £23.45 (harga 2017) per orang, kita bisa masuk ke kapsul berukuran jumbo untuk 1 putaran sekitar 30 menit.

London Eye Ticket bisa beli lewat Klook dengan harga lebih murah.

London
Eye

Di dalam kapsul kita bisa menyaksikan luasnya kota London, dan takjub karena polusi sangat minum. Pandangan mata menurut informasi bisa mencapat 40 km jauhnya. Satu kapsul bisa diisi sekitar 20 orang, saat itu cuma terisi 10 orang. Yah karena tidak mungkin pakai tripod untuk foto berdua, kami meminta bantuan orang lain dalam kapsul untuk foto. Jangan malu-malu minta foto, rata-rata turis Eropa sangat bersahabat walaupun mukanya 'kelihatan' tidak ramah.

Setelah selesai, kami istirahat makan siang di pinggir ticket office. Tadi waktu di jalan sempat ke toserba Boots (semacam Indomaret di Indonesia) untuk membeli sandwitch diskon :). Harganya £1.5 kalau tidak salah, cukup untuk bikin perut kenyang satu orang. Yah, selama di London kita akan sering menemukan toko Boots, Marks and Spencer, dan W.H. Smith, semacam supermarket kecil yang menjual makanan hingga obat. Kadang mereka menjual makanan diskon. Sebuah sandwidch di sana harus terjual hari itu juga, jadi kalau malam masih sisa biasanya langsung di-diskon separuh harga. Oh iya lupa bilang kalo kami bawa satu pack sambel sachet dari Indonesia, jadi makan sandwich, ayam, burger atau yang lain cukup pakai 1 sachet sambel tetap enak (orang Indo makan kan harus pakai sambel).

Tap Oyster Card
Tips dengan London Underground/Tube:
sejak Jan 2008, ada penyesuaian perhitungan tarif London Public Transportation. Sebisa mungkin gunakan Oyster Card untuk membayar tube dan bus. Naik bus kota selalu 90p dengan Oyster (kalau bayar cash £2). Menggunakan Tube di Zona 1 sekali jalan £1.50. Dan yang lebih asyik lagi ada sistem daily price cap, semacam batas maksimum, Zone1-2 £6.30 untuk peak dan £4.80 off-peak. Artinya Anda bebas naik bus dan tube berapa kali pun, selagi di zone 1 dan 2, dan maksimum tarif yang dipotong dari Oyster adalah £6.30. Masih banyak price capping lain yang bisa Anda baca di website London Tube.

Berikutnya menyusuri pinggir sungai Thames, menuju Golden Jubilee Bridge. Sebuah jembatan untuk pejalan kaki melintasi sungai, dan di ujungnya terdapat stasiun kereta Embankment. Jalan terus lagi (naik bus akhirnya, kaki pegel) ketemu lah Trafalgar Square dan National Gallery Museum. Masuk ke dalam museum ini, ternyata sangat luas dan bisa tersesat. Isinya tidak ada yang menarik untuk ukuran saya, jadi cuma sebentar. Waktu sudah sekitar jam 3 sore, lumayan kan hari ini sudah jalan banyak.

Naik bus lagi tujuan Victoria Station untuk kembali ke hotel. Saatnya untuk mengambil koper dan pindah ke hotel Travelodge King's Cross Royal Scott. Naik bus di London sangat menyenangkan, halte bus jaraknya selalu tidak jauh dari Anda berada. Dan di papan petunjuk disediakan daftar semua bus yang lewat beserta rutenya. Juga ada petunjuk semua bus yang lewat di dekat daerah itu dan lokasi halte nya. Contohnya Anda sedang berada di halte A, di papan petunjuk juga ada informasi nomor dan rute bus untuk halte di seberang jalan (misal halte B), dan di blok berikutnya (halte C dan D). Canggihnya di beberapa halte bahkan terdapat informasi berapa menit lagi bus yang Anda tunggu akan tiba.

Travelodge Hotel yang kami tuju terletak di dekat stasiun kereta St. Pancras. Keluar dari stasiun, ternyata mesti jalan sekitar 10 menit. Hotel ini kami booking lewat Internet seharga £29 dan £49 per malam. Sangat murah! Hotel ini menganut sistem low-cost, tidak ada amenities seperti sabun dan shampoo, tetapi handuk disediakan. Saat checkin diberitahu kalau sudah malam tidak ada resepsionis (mereka hemat lagi tenaga kerja shift malam) dan keluar masuk pintu utama hotel menggunakan kartu.

Well, kamar hotelnya cukup besar (bintang 3 gito lho), dilengkapi televisi 14" dan ranjang yang empuk. Pokoknya saya puas tinggal di hotel ini.

Oxford Street

Setelah selesai urusan pindahan, sorenya kami jalan lagi :) Kali ini menjelajah ke Oxford Street. Dari St. Pancras kami naik bus dan berhenti tepat di jalan yang terkenal itu. Mungkin Orchard Road di Singapore menyontek konsep jalan ini. Di sini konsep window shopping benar-benar berlaku. Semua toko dari yang kecil hingga retailer besar seperti Marks & Spencer dan John Lewis memajang display semenarik mungkin. Kita dengan santai menyusuri jalan yang sangat panjang, ramai tetapi sangat nyaman (sambil melihat betapa modisnya orang London).

Segala cendera mata dari gantungan kunci, postcard, hingga kaos bergambar London dijual di banyak toko sepanjang jalan. Masuk ke toko Marks & Spencer, harga bajunya memang cukup mahal untuk kantong kita. Tetapi di bagian toiletries, harga parfum, sabun, sampoo nya sangat murah! Kaki sudah sangat pegal karena jalan seharian, perut juga belum diisi, saya dan istri masih melanjutkan perjalanan ke Chinatown-nya London di dekat Leicester Square. Rencananya mau mencicipi Chinese Food, ternyata harga menunya cukup mahal (walaupun masih lebih murah dari dinner Western). Akhirnya masuk juga ke KFC makan ayam goreng (murah!).

Well, akhirnya pulang hotel dan kaki senut-senut. Langsung tertidur (skip mandi).

Next: Jalan-Jalan di London (Day #2)

Komentar

Artikel Terbaru Lainnya

Baca juga artikel dan tips wisata terbaru.

Tentang Javamilk

Cari artikel lama? Ada di Archives