Thailand Travel Guide Panduan Jalan Ke Bangkok - Update 2023 Last updated on 28 April 2023 By Alisanta Bangkok di mata turis Indonesia mulai populer setelah orang bosan ke Singapore dan Kuala Lumpur. Terlebih penerbangan langsung AirAsia dari Jakarta-Bangkok hanya sekitar 3 jam 25 menit, sehari ada 3 flight lagi. Juga dari Surabaya terdapat penerbangan non-stop 4 jam dari Surabaya ke Bandara Don Mueang di Bangkok. Biaya hidup di Bangkok relatif murah, jadi cocok bagi yang ingin jalan-jalan hemat di Bangkok sini. Sepiring nasi sekitar 60-80 baht, air mineral 7 baht di 7-Eleven, dan naik BTS minimal 25 baht. Klook.com Pesawat Murah ke Bangkok Untuk penerbangan direct, tersedia dari Jakarta-Bangkok Don Mueang (DMK) pakai AirAsia dan Thai Lion/Batik, dan Jakarta-Suvarnabhumi (BKK) menggunakan Thai Air. Untuk harga di tahun 2023 AirAsia pp sekitar 2-3jt pp. Jika ingin lebih murah bisa di-mix dengan penerbangan transit via KL (AirAsia juga) atau Scoot Air (via Singapore). Untuk full-service seperti Batik Air pp bisa mencapai 4jt. Anda bisa buat rute one-way misalkan Jakarta-Bangkok, lalu pulangnya Phuket-Jakarta. Untuk domestik Bangkok-Phuket biasa banyak pilihan dan harga lumayan murah. Tiba di Airport Swarnabhumi Airport (BKK) adalah pintu gerbang masuk mancanegara ke Bangkok. Airport ini tergolong baru dan besar, namun efisien, melayani maskapai utama. Papan penunjuk arah tertulis jelas dalam bahasa Thai dan English. Petugas imigrasi mungkin terkesan tidak professional dan agak lambat namun tidak ada masalah. Untuk menuju pusat kota, tersedia shuttle bus yang tiketnya dapat Anda beli begitu tiba di Arrival Hall. Tersedia 4 jalur bus, yang populer bagi turis adalah menuju Sukhumvit dan Khao San Road, jadi pastikan Anda tahu lokasi hotel sebelum membeli tiket bus. Mulai awal 2010, tersedia airport train menuju kota. Airport rail link ini berhenti di beberapa stasiun seperti Makasan (interchange dengan MRT) dan Phaya Thai (interchange dengan BTS). Jika Anda naik AirAsia atau Thai Lion, Don Mueang Airport (DMK) adalah lokasi pendaratan. Bandara ini lebih kecil dan sederhana, juga lebih dekat ke kota. Ada stasiun kereta di seberang terminal Airport (via jembatan penyeberangan), sekitar 15 menit jalan kaki. Tarif kereta sekitar 14-30 Baht, makan waktu 40 menit menuju Hua Lampong karena frequent stop. Jika orang lebih dari 4 atau banyak koper besar, Saya suggest sewa airport shuttle private van. Sopir akan menunggu di arrival hall, kita langsung masuk dan dibawa direct ke hotel di pusat kota. Tarif berkisar dari 300rb untuk 3-4 orang, dan 450rb untuk van isi 10 orang. Bagi solo atau budget traveller, transportasi dari Don Mueang adalah menggunakan bus A1 (naik di depan arrival hall, 30 Baht) hingga Mo Chit BTS (tempat yg sama dengan Chatuchak Park MRT Station), lalu sambung BTS menuju pusat kota. Detilnya bisa baca di artikel Transportasi Bandara Don Mueang. Sejak Agustus 2022, tersedia stasiun MRT persis di depan bandara Don Mueang, dengan kode red line, bisa menuju Bang Sue (hub kereta dan MRT, dan Bus). Ikuti saja papan petunjuk Train Station begitu tiba di Arrival Hall bandara DMK. Di Bang Sue nantinya bisa tukar Blue Line ke Chatuchak, untuk tukar BTS Line jika ingin ke daerah sekitar MBK dan Siam Square. Beli SIM Card di Bangkok Untuk urusan Internet, terlebih tidak bisa baca huruf Thai, sebaiknya Anda memiliki akses Internet di smartphone. Jadi untuk rute bus atau tanya jalan bisa pakai Google Translate. Nah, Anda bisa beli SIM Card saat tiba di bandara Don Mueang atau Suvarnabhumi Airport. Yang paling populer adalah dari perusahaan dtac, harga biasanya yang dijual adalah 199 Baht untuk pemakaian seminggu (9GB). Lebih murah jika Anda beli lewat Klook link ini, setelah bayar nanti begitu mendarat tinggal ambil di counter Klook yang telah ditentukan. Ada juga opsi beli Thailand SIM Card yang bisa diambil langsung di bandara Soekarno-Hatta Jakarta (T2 dan T3), sedikit lebih mahal tapi minimal bisa ngomong bahasa Indonesia. Sekalian beli juga Rabbit Card yang sudah diisi 200 Baht untuk pembayaran transportasi BTS. Hotel di Bangkok Untuk urusan hotel, rate nya kurang lebih sama seperti Jakarta. Hotel bisa dibilang tersedia sangat banyak di Bangkok, jadi lokasi yang menentukan. Lokasi hotel berbintang yang strategis adalah yang berada di daerah Silom, Sukhumvit, dan Siam. Hotel chain international seperti Accor, Intercontinental Group, dkk tersedia namun jumlahnya kalah jauh dibanding hotel lokal. Secara umum hotel murah banyak tersedia di Bangkok, asalkan kita keluar sedikit dari daerah turis seperti Siam. Jalan Sukhumvit adalah salah satu jalan terpanjang di Bangkok, analogi seperti dari Blok M hingga Monas. Jalan ini dilayani beberapa stasiun layang BTS. Lanjutan jalan ini adalah Rama I. Pastikan Anda sudah membaca peta untuk menuju lokasi hotel jika Anda memilih tinggal di Sukhumvit. Saya coba list beberapa hotel, 4 pertama pernah saya tinggal. Rate yang tertulis adalah perkiraan untuk double-bed per-night. Ibis Bangkok Siam Hotel, lokasinya hampir persis di seberang MBK Mall, really a plus point. Begitu belanja tangan penuh, tinggal bawa pulang hotel dan siap belanja lagi. Di atasnya ada hotel Mercure, basically harga sedikit lebih mahal. Berkeley Pratunam Hotel, strategis juga di seberang Platinum Mall. Walaupun tidak begitu dekat dari BTS (jalan kaki 10 menitan dari Chit Lom BTS), tapi sekitar hotel ini adalah shopping night market di malam hari. Simak review saya di sini. Arize Hotel, 5 menit jalan kaki dari BTS Phrom Phong, Naraya, dan Emporium Mall. Lokasinya ibaratnya di area little Japan. Harga sekitar $60 per malam, bersih, dan good-value. Rembrandt Hotel, Sukhumvit. Lokasi di jalan agak kecil sehingga cukup tenang, cukup 5-10 menit utk menuju BTS Asok / MRT Sukhumvit. ~USD 80. Ibis Nana Bangkok, Sukhumvit. Sebuah hotel baru dari Accor terletak masih di wilayah Sukhumvit-Nana. ~USD 45. Novotel Bangkok on Siam Square. Praktis hotel ini dikepung beberapa pusat perbelanjaan terbesar di Bangkok. Lokasi sangat strategis, stasiun BTS Siam ada di depan hotel. Sedangkan untuk budget hostel untuk backpackers, Khao San Road sudah menjadi episentrum. Lokasinya terletak di sebelah utara Grand Palace, berjejer penginapan murah dengan harga dorm sekitar USD 15/orang. Di jalan ini juga dapat ditemukan restoran hingga penjual souvernir dan Thai massage. AirBnB Di Bangkok juga banyak tersedia penginapan AirBnB. Umumnya berupa apartemen milik pribadi yang disewakan kepada turis dan bisa menjadi opsi buat kita tinggal karena tarifnya yang relatif lebih murah dibanding dengan tinggal di hotel. Saran saya jika ingin memakai Airbnb carilah yang lokasinya tidak jauh dari stasiun MRT atau BTS. Transportasi di Bangkok Bangkok juga tidak lepas dari kemacetan, namun tidak terlalu stress dibanding Jakarta karena pengendara mobil yang lebih tertib dan jumlah pengendara motor yang sedikit. Trotoar Bangkok rata-rata sudah nyaman bagi pejalan kaki. Lebar trotoar umumnya 2 meter hingga 4 meter di jalan-jalan utama. Saya rasa membawa stroller juga tidak mengalami kesulitan. Persiapkan waktu Anda dengan matang, spare waktu yang cukup untuk mengantisipasi kemacetan. Menggunakan kereta layang BTS tentu saja pilihan yang paling efisien bagi turis. Bangkok memiliki beberapa pilihan moda transportasi, mulai dari taxi, bus kota, tuk-tuk, boat melintasi sungai, hingga kereta massal yang disebut BTS SkyTrain dan MRT. BTS dan MRT BTS SkyTrain adalah jalur kereta yang dibangun melayang di atas jalan raya, sedangkan MRT/Subway Bangkok beroperasi dengan kapasitas dan jumlah gerbong lebih banyak. Di peta atas, BTS diberi warna hijau muda dan hijau tua. BTS SkyTrain (penduduk lokal hanya tahu kata BTS, jangan coba-coba tanya orang dengan keyword "SkyTrain") saat ini memiliki 3 jalur, dengan kode N (North), E (East), dan S (South) sesuai dengan jalur yang dilayani, dan diberi nomor seperti E1 E2 dst. Semua jalur bertemu di stasiun SIAM. Semua jalur ini terletak di kanan sungai Chao Phraya kecuali 2 stasiun terakhir jalur S (S7 dan S8). Satu stasiun diberi kode W (West) yaitu National Stadium sebagai perpanjangan dari jalur S. Tiket kereta BTS dapat dibeli di setiap stasiun, berupa tiket one-way, day pass (THB 140), atau monthly pass. One-way tiket harus dibeli dari mesin tiket menggunakan uang koin (tukarkan uang kertas ke uang koin di loket staff). Harga ditentukan sesuai jumlah stasiun yang Anda lalui, dapat dilihat langsung di samping mesin tiket. Misalkan untuk 3 stasiun, dihitung 31 baht, maka kita tekan tombol 31 sebelum memasukkan koin sejumlah itu. Sejak 2015 diperkenalkan Rabbit Card, ini semacam kartu ez-Link di Singapore atau Octopus di Hongkong. Kartu ini seharga 100 Baht lalu bisa diisi nilai dengan kelipatan 100 Baht. Setiap masuk dan keluar gate tinggal tap kartu ini sehingga lebih pratis tidak perlu antri di counter tiket. Kartu ini juga bisa berfungsi sebagai alat bayar di beberapa merchant restoran. Jika Anda stay di Bangkok lebih dari 3 hari, pertimbangkan beli Rabbit Card supaya tidak repot membeli tiket setiap naik BTS. Beli online Rabbit Card lewat Klook yang sudah diisi 200 Baht. Sayangnya tiket/rabbit BTS tidak dapat dipakai di MRT. Anda harus membeli tiket jenis lain untuk MRT. One-way tiket MRT bentuknya seperti koin kasino, dibeli dari mesin tiket otomatis (menerima uang kertas hingga THB 100 dan koin). Cara menggunakannya adalah dengan menempelkan koin ini di barrier gate saat masuk, dan saat keluar di stasiun tujuan koin ini dimasukkan ke dalam slot untuk membuka barrier gate. Tersedia juga kartu magnetik yang dapat diisi ulang. Sebagai turis, menggunakan BTS dan MRT sangat direkomendasikan mengingat kemacetan Bangkok yang hampir sama seperti Jakarta, terutama saat jam pulang kerja. Walaupun tidak mengcover seluruh penjuru kota, namun hampir semua tempat belanja (Siam Paragon dkk) dan beberapa objek wisata dilalui atau berada dekat dengan jalur kereta. Taksi Jika objek wisata tidak dapat dicapai dengan kereta massal ini, Anda sebaiknya tetap menggunakannya hingga stasiun yang paling dekat, disambung dengan naik taksi. Taksi Bangkok tersedia cukup banyak. Umumnya sopir taksi SAMA SEKALI tidak dapat berbahasa Inggris, sehingga sebaiknya Anda membawa alamat hotel atau tempat tujuan Anda dalam bahasa Inggris yang dilengkapi bahasa Thai. Tarif taksi (menurut saya) tidak terlalu mahal, kira-kira sama seperti tarif taksi Jakarta, dan tentu jika naik ber-empat bisa sharing biaya. Ada banyak perusahaan operator taksi, dan sebagian tidak mau menggunakan argometer. Cukup sulit menjelaskan taksi mana saja yang selalu menggunakan argo (terutama jika di kawasan turis) karena nama perusahaan atau tulisan di seluruh body taksi ditulis dalam bahasa Thai. Umumnya yang mau pake argo/meter adalah taksi warna kuning-hijau. Jadi sebelum naik taksi, coba pastikan ke sopir apakah mau menggunakan meter. Taksi Grab / Bolt Nah, kesalnya sama supir taksi biasa itu mereka tidak bisa berbahasa English, bahkan menyebut tujuan saya persis seperti nama di BTS saja masih bingung dan menolak menaikkan penumpang. Nah jika Anda punya smartphone dengan koneksi Internet, maka bisa order Grab Taxi atau Bolt di Bangkok dengan mudah. Begitu tujuan saya set di aplikasi Grab, driver tinggal mengikuti rute yang ditentukan oleh smartphone. Kita bisa pilih mau bayar cash atau via kartu kredit account yang sudah didaftarkan di dalam aplikasi Grab. Mobil Grab banyak beroperasi di Bangkok. Tarifnya tidak selalu lebih murah dibanding taksi yah btw. Chao Phraya Express Boat Bangkok itu dibelah oleh sungai Chao Phraya, dan hebatnya sungai ini juga menjadi jalur transportasi. Namanya Chao Phraya Express Boat, semacam busway di sungai jadi ada rute dan dermaganya di sepanjang pinggir sungai. Jalur kapal ini ada 4 sesuai warna bendera di atap belakang kapal: Orange, Hijau, Biru, dan No-Flag. Tarif naik boat ini bervariasi 10-30 baht tergantung jauh-dekat destinasi. Jalur kapal ini berguna bagi turis untuk mencapai Wat Pho, Wat Arun, atau Grand Palace. Dermaga pusat adalah Central Pier, interchange dengan Saphan Taksin BTS Station. Saat mau naik, perhatikan warna bendera supaya tidak salah. Bayar tiket ke kondektur boat saat sudah duduk. Bus Kota Menggunakan bus kota perlu banyak riset dan keberanian karena semua rute bus ditulis dalam bahasa cacing Thai, jadi yang bisa dibaca hanyalah nomor bus. Naik bus sesuai dengan petunjuk Google Maps, so far akurat kok stop nya maupun nomor bus nya. Bus kota sebagian besar tidak ber-AC, tarifnya murah, berkisar 15 baht hingga 30 baht. Ada juga yang ber-AC tergantung rutenya. Naik bus di Bangkok mirip dengan di Jakarta, nanti bayar ke kondektur yang pegang kotak kaleng. Kita akan diberikan tiket semacam perangko sebagai bukti bayar. Pengalaman saya naik bus di Bangkok oke saja, tertib dan aman. Masalahnya cuma kalau kena macet, bisa setengah jam untuk menempuh jarak 1km saja. Tuk-tuk Sedangkan untuk naik tuk-tuk cukup banyak yang mangkal di sekitar hotel dan pinggir jalan. Tarif bisa ditawar in English dan perlu coba naik mumpung di Bangkok. Rasanya sih mirip seperti naik bajaj BBG di Jakarta. Tarifnya sebenarnya cuma sedikit lebih murah dibanding naik taksi. Kebetulan hotel saya menginap menyediakan tuk-tuk gratis antar sampai jalan raya (karena hotelnya berada di jalan kecil). Kalau malam tarif tuk-tuk bisa lebih mahal dibanding naik taksi ber-argo. Jadi saran saya pinter-pinter nawar, atau naik tuk-tuk sekali2 aja. City Tour Bangkok Jika Anda datang dalam rombongan, bisa pertimbangkan opsi city tour Bangkok. Biasa sudah mulai dari penjemputan di bandara hingga tempat wisata. Plus-nya adalah tidak repot mengunjungi beberapa tempat wisata dalam satu hari. Tapi ada minus-nya ikut tour, karena biasa dalam satu hari minimal ada 1-2 tempat yang harus kita kunjungi berupa sales pitching atau toko cenderamata (madu, batu permata, coklat, dll). Jadi kalau cuma kurang dari 4-5 orang, saya suggest jalan sendiri saja. Paling mentok naik taksi sharing cost. Tempat Wisata Bangkok Bangkok map tersedia di mana-mana termasuk saat Anda pertama tiba di airport. Dengan peta ini biasanya tergambar jelas beberapa tempat wisata utama di dalam kota Bangkok yang siap Anda jelajah. Grand Palace & Wat Phra Kaeo Merupakan tujuan utama wisata Bangkok, sebuah kompleks istana dengan sejumlah kuil atau chedi yang dibangun para raja. Jangan lewatkan pula mengunjungi Wat Phra Kaeo, sebuah kuil yang berisi the Emerald Buddha. Menuju ke sini, sebaiknya pagi hari, atau setidaknya jam 1 siang karena tutup jam 3.30. Biaya 500 Baht untuk turis, kecuali Anda pura-pura bisa bahasa Thai :) . Untuk mendapat pengetahuan dari tour guide serta potong antrian masuk, Anda bisa beli tiket Grand Palace Tour lewat link ini. Untuk menuju ke sini, tidak ada akses MRT atau BTS langsung. Menggunakan MRT hingga Hua Lamphong Station dan sambung dengan taksi atau tuk-tuk. Alternatif transportasi ke sini: naik Chao Phraya Express Boat line Orange atau Hijau dari Central Pier, dan turun di Tha Chang. Tembus keluar dari pasar yang menempel dengan dermaga. Wat Pho (Reclining Buddha) Objek foto terkenal, posisi Buddha sedang berbaring, lokasinya di sebelah kompleks Grand Palace. Berbeda dengan Grand Place yang penuh sesak oleh turis rombongan tour, di Wat Pho hanya turis yang individual yang datang, jadi kita bisa lebih tenang explore tempat ini. Tiket 100 Baht bahkan dapat gratis satu botol mineral water. Transportasi ke sini: naik Chao Phraya Express Boat dari Central Pier (Sathorn Taksin BTS), ambil boat bendera orange, turun di Tha Tien. Pintu masuk Wat Pho ada di seberang jalan begitu kita keluar dari pasar yang merangkap boat pier. Wat Arun Terletak di seberang Wat Pho, Anda harus menyeberangi sungai Chao Phaya untuk mencapainya. Keistimewaannya adalah dinding pagoda berupa porcelain yang berkilauan ditimpa cahaya. Tempat ini lebih sepi dan tenang dibanding Grand Palace. Transportasi ke sini: naik Chao Phraya Express Boat dari Central Pier (Sathorn Taksin BTS), ambil boat bendera orange, turun di Tha Tien. Wat Arun ada di seberang kiri sungai, jadi sambung dengan boat putih yang cuma menyeberangi sungai (5 baht). Patpong Road Selain tempat wisata religi di atas, Bangkok terkenal juga dengan wisata duniawi (jika mau dikatakan demikian). Patpong telah dikenal sejak tahun 80-an sebagai tempat hiburan malam. Mulai dari Go-Go Bar (bar dengan penari di atas meja) hingga Thai girl show ditawarkan di sini (codename: pingpong show). Anda tidak perlu masuk ke dalam bar jika tidak suka, cukup susuri jalanan ini sambil lihat-lihat barang-barang souvernir dan baju yang dijual di tengah jalan (sambil mengintip ke dalam bar). Untuk menuju ke sini, naik BTS dan turun di Sala Daeng atau MRT Silom. Hati-hati jangan salah belok ke Soi Silom 4 (Gay street). Museum Lilin Madam Tussaud Tempat ini ada di dalam mall Siam Discovery, kurang lebih isinya sama seperti Madam Tussaud di Hong Kong atau di London, kelebihannya ada patung lilin Presiden Soekarno di samping beberapa artis lokal Thailand. Tempat shopping dan belanja barang murah di Bangkok MBK Mall Untuk yang sekelas Mangga Dua Jakarta, biasa orang Indonesia suka ke MBK Mall (BTS: National Stadium). Mall MBK ini setidaknya bertingkat 8. Lantai bawah diperuntukkan untuk belanja baju, tas, dan souvernir. Sedangkan lantai 3-4 terdapat toko aksesories untuk gadget/handphone. Di lantai 6 terdapat Foodzone, food court yang menjual aneka makanan dengan berbagai cita rasa, harganya tergolong murah. Hebatnya kebanyakan pegawai toko bisa sedikit bahasa Indonesia karena begitu banyak orang Indo yang ke sini! Siam Square, Siam Paragon, CentralWorld Sedangkan bagi penggila belanja branded, Bangkok termasuk surga belanja. Cukup datang ke daerah yang dinamakan Siam (BTS Station: Siam) Anda akan menemukan deretan mall mulai dari Siam Paragon dan Siam Square hingga CentralWorld, salah satu mall terbesar di Asia Tenggara. Menuju ke CentralWorld bisa jalan kaki dari BTS Siam, juga dari BTS Chit Lom, kedua BTS ini terhubung dengan skybridge yang bahkan bisa sampai Platinum Mall. Satu lagi mall yang besar adalah Emporium (BTS: Phrom Phong). Platinum Fashion Mall Kalau MBK sudah puas, cobalah ke Platinum mall ini. Barangnya lebih butik/distro kecil, lebih trendy, dan juga cukup luas. Lokasinya bisa jalan kaki (ada skybridge dari BTS Chit Lom), melewati Central World. Kalau kaki lagi pegal, bisa naik bus nomor 54 atau 73 dari halte depan Siam Paragon. Di seberang Platium adalah Pratunam Market, ini ibaratnya blok kios yang menjual pakaian dan aksesories. Area ini cukup luas dan buka hingga menjelang malam. Chatuchak Weekend Market Sebagai pengganti Suan Lum Night Bazzar yang sudah ditutup. Chatuchak hanya buka Sabtu & Minggu, BTS: Mo-Chit atau MRT:Chatuchak Park. Lokasinya luar biasa luas. Ada versi gedung ber-AC (JJ Mall) dan ada versi open-air (panas!), menjual souvernir turis seperti baju, kain, magnet kulkas, sepatu, sandal, hingga jam tangan aspal. Ilmu menawar dari Mangga Dua mesti dipraktekkan di sini, bisa dimulai dari setengah harga dan adu jago kalkulator. Kompleks ini cukup besar, pastikan Anda ingat lokasi awal (nomor gate) untuk pulang. Anda juga dapat menemukan blok yang khusus berupa restoran, menawarkan macam hidangan mulai ala Thai hingga western. Asiatique Sebuah kawasan baru di sisi sungai, hidupnya mulai sore hingga tengah malam. Asiatique bisa dicapai dengan naik boat (gratis) dari Central Pier (Saphan Taksin BTS). Tempat ini lebih berupa kuliner khas Bangkok, restoran juga shopping night market. Juga ada komidi putar (ferris wheel) yang bisa bisa kita naiki, indah di malam hari. ICON Siam Mall terbaru di Bangkok yang mewah dan seru, juga menjadi tempat Apple Store pertama di Thailand, adalah ICON Siam. Di mall ini ada design unik berupa floating market. Jadi kita bisa beli makanan khas Thailand dari boat-boat yang statis di dalam kanal. Untuk ke sini yang paling mudah memang naik taksi (argo), tapi kalau mau pakai cara transportasi umum, naik BTS sampai Saphan Taksin, lalu cari boat pier yang menuju ICONSIAM. Perjalanan dengan kapal ini setiap 15 menit sekali dan gratis. Thai Massage Sampai Thailand tidak afdol kalau belum menikmati pijitan tangan dan kaki ala Thailand. Badan kita akan dibejek-bejek di batas antara sakit dan enak. Kalau sudah jalan seharian, badan kembali bugar kalau sudah kena Thai Massage. Tarif sekitar 250 baht per 60 menit, atau 350 Baht/90 menit (harga per 2018). Lokasi Thai Massage ada di hampir seluruh kawasan Bangkok, paling gampang ditemui di gang-gang (Soi) sepanjang Sukhumvit Road dan Phetchaburi Road. Daytrip ke Ayutthaya Jika punya hari lebih, boleh luangkan waktu main sehari ke Ayutthaya. Kita keluar dari hiruk-pikuk Bangkok dan ganti suasana tenang di Ayutthaya. Selengkapnya bisa baca di artikel Ayutthaya ini. Next Post: Panduan Jalan ke Krabi & Phi Phi Island Cari Penginapan by Javamilk Bangkok Cari Komentar Jepang Australia Thailand Korea Artikel Terbaru Lainnya Baca juga artikel dan tips wisata terbaru. Sun 21 May 2023 Wisatawan Ke Hong Kong Dapat Voucher HKD100 Tue 25 April 2023 Siap-Siap JR Pass Naik Harga, Ini Alternatifnya Thu 30 March 2023 Registrasi Online Visa Waiver Jepang Bagi E-Paspor Indonesia Tentang Javamilk Cari artikel lama? Ada di Archives