tips

Tips Travelling ke China - Edisi 2024

  • Published on

Travelling secara mandiri ke China akhir-akhir ini perlu extra persiapan dan siap menghadapi rintangan. China yang terlalu cepat berubah dan berkembang maju membuat kita yang jadi turis tiap kali datang selalu harus belajar sesuatu yang baru.

Seperti trip saya terakhir ini ke Mainland China, sudah banyak perubahan dibanding trip saya sebelum pandemi ke Guangzhou.

1. Memiliki Alipay dan WeChat

Hampir semua aktivitas hidup yang berhubungan dengan uang akan bergantung pada satu dari kedua aplikasi ini. Kalau Alipay lebih seperti dompet digital untuk pembayaran, maka WeChat dikategorikan super app: selain dompet, aplikasi chatting, segala hal bisa dilakukan dari dalam aplikasi ini: panggil taxi, order makanan, isi pulsa, beli tiket ini itu, dan banyak hal lagi.

Jadi sebagai turis bisa dibilang Anda harus punya dan aktifkan kedua aplikasi ini. Persiapkan aplikasi ini jauh-jauh sebelum Anda tiba di China.

Alipay dan Wechat Pay

Alipay lebih mudah diaktifkan. Orang lokal menyebut Alipay dengan 支付宝 (Zhīfùbǎo) Install aplikasi dari App Store atau apk nya, isi dengan nama dan nomor telepon Indonesia Anda. Selanjutnya tinggal hubungkan Alipay dengan beberapa kartu kredit/debit Anda. Jika sukses, bisa dibilang setengah masalah yang biasa ditemui turis di China sudah diselesaikan.

Sedangkan WeChat (微信 - Weixin) tidak mudah untuk diaktifkan. Dan bisa jadi Anda tidak bisa mengaktifkan. Menu interface aplikasi ini kurang intuitif jadi perlu pembiasaan. Proses registrasi seperti biasa hingga Anda mengisi nomor passport dan detil seperti tanggal lahir. Selanjutnya adalah harus ada satu akun Wechat lain yang 'verify' Anda. Ini yang cukup sulit, buat saya mencoba lewat beberapa rekan, yang bahkan juga akun Wechat Mainland China, tidak berhasil. Hingga akhirnya bisa verify lewat family.

Bisa dibilang saat tiba di China, uang tunai tidak diperlukan lagi. Semua merchant, baik yang besar hingga yang model toko kecil menerima pembayaran digital. Memberikan uang tunai masih bisa, tetapi menjadi inconvenience jika mereka tidak ada kembalian lagi.

Tidak punya kedua apps ini? Maka Anda hanya bisa bergantung pada taksi yang normal, kalaupun bisa ditemukan di jalan-jalan. Panggil taksi lebih praktis menggunakan Didi (semacam Uber atau Grab) yang bisa diakses dari dalam aplikasi Alipay atau Baidu Maps.

Anda tidak bisa pula memesan makanan - rata-rata restoran expect Anda duduk di meja dan order secara mandiri lewat Wechat, menu makanan ada di dalam aplikasi, dan bayar langsung di sana.

Tadi saya mention Anda sebaiknya memasukkan lebih dari satu kartu kredit di aplikasi Alipay atau Wechat. Karena penggunaan dompet digital ini akan berkali-kali dalam sehari, juga sistem vendor finansial berbeda-beda, bisa kejadian pembayaran Anda statusnya 'rejected' seolah-olah diblokir oleh bank penerbit kartu. Jangan panik, coba bayar dengan kartu lain. Ada juga yang kadang saat bayar akan di-redirect ke website yang meminta Anda mengisi OTP kartu kredit, biasanya akan gagal, jadi coba bayar pakai kartu kredit lain, atau ganti dari Alipay ke Wechat atau sebaliknya. Coba menggunakan hp pasangan Anda (yang pakai nomor kartu kredit lain) juga layak dicoba. Pokoknya seolah tiap kali mau bayar Anda harus komat-kamit doa supaya transaksinya sukses.

Biasanya jika merchant yang melakukan scan ke QR di hp Anda hampir selalu sukses, dan jika Anda yang scan QR dan mengisi angka secara manual ini tingkat keberhasilannya fifty-fifty, terlebih ke merchant perorangan.

2. Naik Kereta Cepat China

Untuk transportasi antar-kota, moda yang menjadi andalan adalah menggunakan kereta cepat yang menghubungkan semua kota-kota utama hingga tier-3 dan 4. Anda bisa membeli tiket kereta dari website seperti Trip.com atau TravelChinaGuide, keduanya reputable dan mudah dalam pemakaiannya. Dan namanya 3rd party tentu ini ada order/service fee on-top-off nilai tiket kereta itu sendiri. Order fee adalah sekitar USD 6 per tiket. Jika jalan berkelompok dan sering pakai kereta, fee ini akan berasa deh.

Nah website official untuk beli kereta China adalah 12306.cn yang dipakai oleh orang lokal. Jika kita beli di website atau aplikasi ini tidak ada order atau service fee. Sebagai foreigner juga bisa untuk membeli tiket.

Saat saya mau bayar pakai kartu kredit selalu gagal di official website ini, tapi jika bayar menggunakan Alipay bisa.

Dalam beberapa tahun terakhir ini China menerapkan sistem ticketless di kereta cepat. Jadi waktu beli tiket Anda tidak akan mendapat email eticket, cuma bukti beli yang ada nomor gerbong dan kursi di aplikasi railway.

Untuk masuk stasiun kereta menggunakan bekal kartu identitas, mereka tinggal scan kartu identitas China di security gate dan scan sekali lagi untuk masuk ke platform. Pencocokan tiket ke nomor identitas dilakukan oleh sistem sesuai saat pembelian tiket.

Manual Gate

Nah kita turis ini tentu tidak bisa. Kita harus pakai passport. Pastikan saat membeli tiket kereta Anda sudah memasukkan nomor passport dan nama dengan persis seperti di passport. Juga saat masuk security gate, harus cari manual line (biasanya di paling kiri atau kanan) tempat adanya passport scanner. Line manual ini harus dilewati juga saat mau boarding ke platform. Jadi siapkan passport di diri masing-masing.

3. Tiket Metro

Saat ini juga sedang digalakkan penggunakan Alipay di semua gate metro, setidaknya saya menemukan ini di kota Tier 1 seperti Shanghai, Hangzhou, dan Beijing. Prosesnya melalui menu ke-3 di aplikasi, yaitu Transport. Alipay akan mendetect lokasi/kota Anda lalu menyarankan Anda untuk mengaktifkan kartu digital transport kota tersebut.

Selanjutnya setiap keluar masuk gate Anda tinggal menampilkan QR code di smartphone di depan gate tiket. Dan prosesnya cepat (tidak seperti gate tiket QRIS di Jakarta). Uang tidak langsung dicharge satuan tetapi settlement pasti akan dilakukan dalam hari itu.

Utk Beijing, tidak bisa mengaktifkan metro di Alipay karena harus ada ID Card local. Anda juga tidak bisa beli tiket one-way lewat mesin (diminta isi nomor ID China). Anda harus beli kartu Yi Ka Tong yang anonymous lewat counter.

Ini sebenarnya masih tidak terlalu mengganggu. Untuk naik kereta metro/subway dalam kota, atau naik bus kota, kita masih bisa beli kartu transport isi ulang di kota tersebut. Hanya perlu sedikit repot antri untuk beli kartu dan refund saat sudah selesai.

Anda bisa membeli tiket metro satuan lewat mesin tiket dan bayar dengan scan QR code lewat Alipay.

Metro Ticket vending machine

Beli Tiket di mesin

4. VPN

Ini topik yang cukup penting saat Anda travelling ke China. Anda perlu akses VPN untuk bisa mengakses situs atau aplikasi yang biasa kita pakai, misalnya Google Search, Gmail, keluarga Meta (Facebook dan Instagram), dll.

Bagi yang tidak mau ribet, tinggal bayar saja biaya langganan VPN sebulan, dan pastikan Anda punya backup VPN jika yang satu tidak berfungsi. VPN itu ibaratnya main kucing-kucingan, jadi vendor apa yang bisa bulan lalu belum tentu bisa dipakai sekarang. Untuk saat ini (Desember 2023) yang saya tahu adalah LetsVPN dan Astrill. Harganya tidak murah btw. Astrill sebulan perlu USD 30.

Saya yang punya background IT tentu tidak mau menyerahkan uang begitu saja ke vendor lain jika bisa saya kerjakan sendiri. Ada open-source project v2ray.org yang saat ini masih aman dari deteksi firewall China. Anda tinggal sewa VPS murah di Hongkong atau Jepang (supaya dekat dengan backbone ke China), VPS dengan 1 CPU dan 1 GB RAM sudah cukup untuk saya pakai 3-4 device bersamaan. Ikuti tutorial setup server V2Ray ini lalu install client apps-nya untuk connect (saya pakai V2BOX, ini free tapi kadang ada iklan yang tidak mengganggu).

5. SIM Card

Jika Anda tidak mau pusing dengan urusan VPN, ada solusinya. Beli SIM Card yang providernya dari luar China.

Di toko online banyak dijual SIM atau eSIM untuk dipakai di Mainland China. SIM Card ini biasa keluaran operator Hongkong atau whitebrand, bisa dipakai roaming sesuai paket hari yang Anda beli. Anda tidak perlu VPN karena setiap traffic Internet yang menggunakan SIM Card ini akan di-proxy ke negara asalnya. Misalkan kalau Anda pakai SIM Card Telkomsel dan membeli paket roaming China, semua lalu lintas data akan dikirim dari Indonesia dulu (jadi sebenarnya akan lebih lambat dibanding menggunakan sim card asli lokal China).

Saya beli SIM Card China saat berada di Hongkong, karena paketnya paling murah. Namanya Mobile Duck, harga list price adalah HKD 88 untuk 15 hari 9GB China. Saya beli di harga HKD 78 di Wan Chai Computer Centre, tetapi mestinya bisa lebih murah jika Anda cari alamat seller via Carousell.

Perlu diingat jika Anda ingin sering pakai taxi online/Didi, disarankan memiliki sim card lokal yang ada nomor teleponnya. Biasa supir akan mencoba menelepon Anda untuk memastikan lokasi pickup. Sim Card local bisa dibeli saat Anda mendarat di bandara China, harganya berkisar CNY 100-200.

Komentar

Artikel Terbaru Lainnya

Baca juga artikel dan tips wisata terbaru.

Tentang Javamilk

Cari artikel lama? Ada di Archives