Japan Travel Guides Panduan Jalan di Hakodate Last updated on 15 April 2019 By Alisanta Itinerary: Night View from Mt Hakodate Goryokaku Tower Yunokawa Foot bath Hakodate Bay area Hakodate Morning Market Jalan-jalan saya di Hakodate dibagi dalam 2 hari, tapi saya tulis jadi satu di halaman ini ya. Transportasi di Hakodate Moda transportasi umum di Hakodate ada 2: City bus dan street car alias tram. Hakodate Tram mempunyai dua line yang hampir persis rutenya. Kita bisa beli ICAS ticket tram 1-day pass seharga ¥600, atau bus 1-day pass ¥800, atau bus+tram 1-day pass ¥1000. Pass ini bisa dibeli di dalam tram dan bus. Tanpa pass kita harus bayar tunai karena IC Card seperti SAPICA/Pasmo/Suica belum bisa dipakai. Tergantung kebutuhan, tapi sebenarnya naik bus sudah bisa mencakup semua tempat wisata termasuk bus naik ke Mount Hakodate. Pusat transportasi ada di depan JR Hakodate Station. Terminal bus ada di depan stasiun kereta ini, juga halte tram Hakodate Ekimae. Jika Anda naik Shinkansen dari Tokyo, maka akan berhenti di Shin-Hakodate Hokuto Station. Stasiun ini masih di tanah antah-berantah, belum di kota Hakodate. Perlu sambung kereta lagi (15 menit perjalanan) untuk menuju Hakodate station. Pastikan Anda tidak lama-lama transfer di Shin-Hakodate karena timing kereta sambungan ke Hakodate telah disusun dengan cermat, begitu miss maka harus menunggu minimal 30 menit lagi baru ada next train. Hotel di Hakodate Hotel paling strategis (tapi mahal) adalah Loisir Hotel, lokasinya persis di depan stasiun JR Hakodate. Tapi tentu kita cari yang pas di kantong saja. Sebagai informasi rate hotel di Hakodate termasuk cukup mahal, ditambah pilihan yang tidak banyak. Saya sudah coba 2 hotel di sini yang sama-sama kategori budget hotel. Pertama adalah Hotel Nets by Sunroute. Lokasinya persis di depan halte tram Goryokaku-Koen-Mae, jadinya walking distance ke Fort Goryokaku. Tarif kamar ¥16000 untuk 2 orang incl breakfast, kids stay free. Berikutnya saya coba yang model tatami (japanese style), yaitu Seoul Garden Hotel. Lokasinya sekitar 4 menit jalan kaki dari JR Hakodate Station. Ini hotel pemiliknya adalah orang Korea, kamarnya bisa muat 3 bed, fyi kamar mandi-nya shared. Tarif kamar ¥5000 per orang. Mount Hakodate Itinerary pertama saya setelah makan sore adalah mau menuju Mount Hakodate. Saya makan dulu di pusat kota karena makan malam di puncak bukit sana konon harganya cukup mahal. Yup waktu paling populer naik ke Mt Hakodate adalah sore menjelang malam untuk mengejar sunset. Pemandangan dari Mt Hakodate disebut adalah Top 3 Best Night View di Jepang, jadi kudu naik! Sebelum ke sini sebaiknya cek ramalan cuaca, apakah cerah atau berkabut. Sia-sia sampai atas kalau Mt Hakodate tertutup awan. Menurut iklan untuk ke Mt Hakodate yang paling mengesankan adalah menggunakan gondola Hakodate Ropeway. Tarif pergi-pulang adalah ¥1,280. Stasiun bawahnya terletak 10 menit jalan kaki dari halte tram Jujigai. Opsi yang lebih murah yang saya pakai adalah menggunakan bus (terlebih sudah punya bus pass). Tunggu di bus stop nomor 4 di JR Hakodate Station, naik Mt Hakodate Climbing Bus yang jadwalnya cukup sering terlebih mulai sore hari. Resikonya adalah Anda harus siap tidak kebagian tempat duduk jadi harus berdiri sepanjang perjalanan sekitar 30 menit ini. Perjalanan bus akan mulai menanjak dan berkelok-kelok hingga puncak observatory, tapi jangan khawatir, kita akan dapat pemandangan yang asyik sepanjang perjalanan. Tapi begitu sampai atas, lautan manusia akan semakin menumpuk menjelang gelap, pilih spot terbaik buat foto. Stasiun JR Hakodate terlihat dari sini, di posisi jam 10. Juga Bay Area, dengan landmark gedung warna bata Hotel La Vista Bay. Fort Goryokaku Dari namanya sudah jelas, ini benteng berbentuk segi lima, tepatnya seperti bintang. Kita akan lebih menghargai bentuknya saat melihat dari Goryokaku Tower. Goryokaku Tower sendiri adalah observatory yang bentuk segilima juga. Tiket ¥840 per orang kita akan dibawa dengan lift cepat hingga ke observatory level. Di sini diberikan informasi tentang sejarah berdirinya benteng di Hakodate dan settlement westerner. Setelah puas foto-foto dari atas tower, baru kita jalan kaki menuju Fort Goryokaku. Benteng ini sangat nyaman kita explore, tidak terlalu besar dan sangat asri. Di tengahnya terdapat replika Magistrate Office. Ini berfungsi layaknya balaikota di jaman Edo, sekarang adalah museum sejarah Hakodate. Lelah jalan di sini? Ini makanan yang wajib dicoba saat ke Hakodate: Lucky Pierrot Burger. Harganya tidak mahal dan rasanya mantap. Ada beberapa cabang, yang paling mudah dicari yah yang persis di seberang Goryokaku Tower. Burgernya berisi ayam goreng yang diberi bumbu dan mayonese, juga bisa pesan satu porsi cumi raksasa. Lucky Pierrot cuma ada di Hakodate, tidak ada di kota lain. Yunokawa Foot bath Di Hakodate terdapat area yang terkenal dengan hotspringnya: Yunokawa Onsen. Tapi karena saya tidak berencana tinggal di daerah sini (karena bawa anak2), maka saya hanya icip-icip lewat celup kaki. Yunokawa Onsen dicapai dengan naik tram hingga stop satu sebelum terakhir. Sampai sini akan mulai banyak dijumpai penginapan yang menawarkan permandian air panas sebagai fasilitas untuk tamu. Sedangkan public footbath ada di perempatan lampu merah tidak jauh dari halte tram. Fasilitas ini gratis untuk siapa saja, tinggal bawa kaki ke sini :) Anda perlu bawa handuk kecil untuk mengeringkan kaki saat sudah selesai. Hakodate Morning Market Kalau ingin mencoba makan pagi hidangan seafood seperti sashimi atau donburi dengan isi daging Hokkaido Hairy Crab yang terkenal, datanglah ke Hakodate Morning Market. Tempatnya persis di samping JR Hakodate Station, memang agak turistik tapi ok juga. Selain menjual ikan segar pasar ini juga berisi seafood restoran yang bikin liur menetes. Harga sepiring makanan seperti ini memang tidak bisa murah, rata-rata di atas 1000 yen. Hakodate Bay Area Landscape kota Hakodate memang sangat menarik: ada Mt Hakodate yang jadi pelindung, juga ada lautan yang menjadikan Hakodate sebuah kota pelabuhan. Area yang hidup adalah di sekitar Bay Area, orang biasa refer ke La Vista Hotel sebagai petunjuk arah. Kita bisa ke sini dengan naik tram turun di Jujigai, lalu jalan sekitar 5 menit ke arah utara. Ada yang jadi jualan turisme di sini: Red Brick Warehouse. Jadi ini adalah bekas gudang-gudang tua (biasa kita lihat di kota tua Jakarta), berdinding bata merah, disulap jadi shopping area. Kita bisa cari-cari souvernir di dalam warehouse ini, juga ada LAOX, dan beberapa restoran di sekitar area ini. Klook.com Cari Penginapan by Javamilk Tokyo Cari Komentar Jepang Australia Thailand Korea Artikel Terbaru Lainnya Baca juga artikel dan tips wisata terbaru. Fri 09 August 2024 Solo Trip dari Jakarta Sat 06 July 2024 Cara Mendapatkan Tiket Ferry ke Macau Gratis Tue 30 April 2024 Ferry Connection dari Hongkong Airport ke China Mainland Tentang Javamilk Cari artikel lama? Ada di Archives