Thailand Travel Guide Daytrip ke Ayutthaya Published on 22 December 2015 By Alisanta Kunjungan saya ke Bangkok di tahun 2015 membawa saya ke kota Ayutthaya. Walaupun tidak menjadi itinerary pasti, karena semula hanya ingin wisata ke Bangkok, tapi akhirnya memutuskan untuk melakukan daytrip ke Ayutthaya. Ayutthaya berjarak 85km sebelah utara kota Bangkok. Sebenarnya bisa kita tempuh dengan dalam waktu kurang dari 2 jam, jadi kita bisa pakai metode daytrip, tapi kalau mau puas memang sebaiknya menginap 1 malam di sini. Transportasi ke Ayutthaya Ada 2 moda transportasi ke Ayutthaya: pakai kereta atau pakai mobil travel van. Untuk lebih adventurous, saya memutuskan mencoba menggunakan kereta untuk rute pergi, dan pulangnya pakai mobil van. Kereta adalah opsi paling murah, karena tarifnya cuma sekitar 14 Baht! Tidak sampai 6 ribu rupiah saudara-saudara. Murah karena kereta adalah salah satu moda transportasi subsidi dari kerajaan, juga memang jenisnya kereta ekonomi AC alam kelas 3. Untuk naik kereta ke Ayutthaya, kita bisa berangkat dari stasiun Hualamphong (interkoneksi dgn MRT) di pusat kota, stasiun Bangsue di utara, atau bahkan naik langsung di stasiun kereta di depan Don Mueang Airport. Perjalanan sekitar 1,5 jam dan akan melakukan banyak perhentian sepanjang perjalanan. Anda bisa cek jadwal perjalanan lewat website Thai Railway ini, tapi be warned ya kalau jadwal kereta bisa ngaret. Notes: Menjelang tiba di Ayutthaya biasa kondektur kereta akan mulai memberi tahu (berteriak), jangan sampai terlewat karena kereta akan terus melanjutkan perjalanan ke utara. Sedangkan kalau mau naik van dari Bangkok, Anda perlu menuju Mo Chit Bus Station (MRT Chatuchak Park / BTS Mo Chit). Di sini adalah terminal bus serta banyak mobil van yang siap membawa turis atau komuter. Tidak perlu pilih merek van, karena kita tidak bisa baca huruf cacing juga. Tarif sekitar 60-80 Baht satu arah. Pengalaman saya dari Ayutthaya ke Bangkok memakan waktu 1 jam lebih juga menggunakan van ber-AC. Kalau arah Ayutthaya-Bangkok, kita bisa diturunkan persis di bawah BTS Mo Chit. Motor, Tuktuk, Sepeda? Ayutthaya itu sebenarnya sebuah pulau yang dikelilingi sungai namun masih di tengah semenanjung Thailand. Kalau kita naik kereta tiba di stasiun Ayutthaya, itu di sebelah timur pulau, biasa sudah ada tuktuk yang menanti di depan stasiun, kalau Anda ingin sewa motor juga ada. Nah kalau mau pakai cara ala penduduk Ayutthaya, seberangi jalan di depan stasiun, susuri jalan kecil kita akan tiba di dermaga tradisional. Kita menyeberang dengan perahu bermotor ke sisi pulau Ayutthaya (5 Baht). Untuk dapat menikmati Ayutthaya secara puas, saya sarankan Anda menyewa motor nyetir sendiri (peta disediakan, 200 Baht sehari) atau menyewa tuk-tuk dengan sopirnya. Tarif tuk-tuk adalah 300-500 baht tergantung jumlah tempat yang Anda ingin kunjungi. Kalau kuat dengan hawa dan terik panas ala Thailand, lebih enak lagi sewa sepeda karena kota ini relatif datar, tapi perlu diingat area Ayutthaya cukup luas. Tempat Wisata Ayutthaya Kota ini dibangun tahun 1350 sebagai istana ibukota Siam sekaligus untuk pemujaan. Jadi satu buah pulau kota ini dibangun sejumlah kuil dan candi yang letaknya berdekatan. Banyak kompleks candi ini dalam keadaan sudah tidak utuh, karena bencana alam, juga karena dihancurkan oleh musuh saat jaman perang kerajaan dengan Burma. Rata-rata setiap tempat yang akan kita kunjungi akan mengutip bayaran 50 Baht/orang. Ada yang gratis, tetapi tidak banyak. Satu hari sebenarnya terlalu singkat jika ingin menjelajah lengkap semua candi dan kompleks di Ayutthaya, tapi kalau ambil highlight saja cukup kok, karena begitu sudah mengunjungi 4-5 tempat, akan muncul pikiran 'kok semua candi sama saja', hehehe. Selain menggunakan peta (biasa diberikan oleh rental motor/tuktuk), jika ingin menjelajah sendiri sebaiknya punya peta GPS online/offline di handphone, sehingga kita tinggal minta petunjuk jalan dari Waze atau Google Maps. Wat Phra Mahathat Wat Phra Mahathat (Temple of the Great Relics) terletak hampir di tengah kompleks pulau Ayutthaya. Karena terbuat dari batu merah, dan fondasinya tidak terlalu baik, beberapa candi yang tidak berdiri sempurna alias miring. Tempat ini lebih terkenal dengan spot kepala Buddha yang jatuh lalu terperangkat ke dalam akar pohon. Untuk berfoto di sini ada aturannya karena dianggap sakral. Anda perlu melihat gambar contoh yang ada di lokasi. Wat Chai Wattanaram Dibangun tahun 1630 oleh Raja Prasat Thon, tempat ini menurut saya paling bagus dan masih cukup 'utuh'. Lokasinya tidak di pulau, ada di sisi barat, jadi kita (kalau pakai motor) harus cari jalan hingga ke sisi barat Ayutthaya dan melewati jembatan ke luar dari pulau. Tempat ini yang biasa menjadi icon di foto/poster promosi wisata Ayutthaya. Bangunan (Phrang) di tengah melambangkan Mount Meru sedangkan phrang yang lebih kecil di sekeliling melambangkan alam manusia. Wat Lokayasutharam Patung Buddha dalam posisi tidur (Phra Buddha Sai Yat, reclining Buddha) menjadi pusat perhatian di sini. Biasa dibalut dengan kain warna orange, panjang patung ini 37 meter jadi lebih menakjubkan dilihat dengan mata sendiri. Wat Phra Si Sanphet Kawasan ini sebenarnya adalah bagian kompleks istana di jaman dahulu. Dibangun tahun 1499 oleh King Rama Thibodi II, Wat Phra Si Sanphet berbentuk 3 chedi adalah tempat paling sakral di Ayutthaya. Ketiganya dipercaya menyimpan abu 3 raja. Jangan lewatkan juga Vihara Wat Mongkol Bophit yang terletak di samping kompleks Wat Si Sanphet ini. Ending So, sekian daytrip saya ke Ayutthaya. Saya kembali ke Bangkok menggunakan van (ditawari oleh tempat rental motor). Setelah datang dengan kereta non-AC, lalu seharian dijemur terik matahari khas Thailand, masuk ke mobil van full-AC itu ibaratnya kena Thai Massage... Jika ingin terus, silakan lanjut ke artikel Panduan Jalan ke Bangkok. Cari Penginapan by Javamilk Bangkok Cari Komentar Jepang Australia Thailand Korea Artikel Terbaru Lainnya Baca juga artikel dan tips wisata terbaru. Thu 07 November 2024 Daytrip Beijing - Great Wall of China Fri 09 August 2024 Solo Trip dari Jakarta Sat 06 July 2024 Cara Mendapatkan Tiket Ferry ke Macau Gratis Tentang Javamilk Cari artikel lama? Ada di Archives