City

Bandara KLIA 2

  • Published on

KLIA 2 Main Door

Setelah mengalami delay yang cukup lama dalam peluncurannya, termasuk 'perlawanan' AirAsia yang menolak pindah, akhirnya KLIA 2 resmi beroperasi tanggal 2 Mei 2014. KLIA 2 resmi menggantikan LCCT dengan daya tampung jauh lebih besar dan fasilitas lebih baik.

KLIA 2 menjadi bandara untuk low-cost carrier terbesar di dunia, sekarang resmi menampung airlines seperti AirAsia, Tiger Air, Malindo Air dan Lion, serta Cebu Pacific.

Yang paling dirasa oleh penumpang adalah tidak ada lagi naik turun tangga ala pesawat low-cost, karena semua penerbangan harus memakai belalai (garbarata). Jadi tidak bakal kepanasan atau kehujanan.

KLIA Gate

Kedatangan

Design KLIA2 adalah seperti huruf H. Jika kita tiba dari penerbangan International, bakal jalan cukup jauh hingga sampai imigrasi dan baggage claim area. Arrival hall menjadi satu dengan penerbangan domestik.

Jembatan panjang

Untuk anda yang melakukan connecting flight International ke domestik flight (atau sebaliknya) saya sarankan spare waktu 2 jam untuk connecting ini. Gate International dan domestik itu sangat jauh, menurut saya total jalan bisa 15-20 menit, belum mikirin imigrasi dan checkin connectingnya. Tapi kalau connecting sesama International (ala AirAsia Fiy-thru) tidak ada masalah.

Jangan lewatkan artikel Panduan Jalan Hemat ke Malaysia.

Keberangkatan

Sedangkan untuk check-in area juga jadi satu, baik domestik maupun International, systemnya kurang lebih sama seperti LCCT.

Selama opening period, terdapat petugas di beberapa titik yang memegang papan raksasa "ASK ME" yang bisa menjawab pertanyaan calon penumpang yang kebingungan.

Jika pakai AirAsia, tinggal cetak boarding pass di computer kiosk yang tersedia, lalu kalau ada bagasi tinggal drop baggage ke counter yang disediakan.

Checkin Area

Proses check-in saya menggunakan AirAsia (International) cukup cepat, terlebih saya sudah web checkin, jadi tinggal drop baggage. Sedangkan penerbangan domestik saya coba dengan Malindo Air karena tidak punya bagasi checkin maka langsung masuk ke gate.

Jika mau makan, saya sarankan makan sebelum masuk ke departure gate / imigrasi. Restoran di luar lebih banyak pilihannya, baik di terminal building maupun di gateway (baca di bawah). Di dalam area checkin terdapat gerai KFC, Starbucks, Marrybrown, Chatime, dan yang akan segera buka Bumbu Desa (pasti buat orang Indonesia).

Restoran di KLIA2

Ruang tunggu domestik

Fasiitas

Tersedia fasilitas free Wifi di KLIA 2, sayangnya dibatasi hanya bisa 1 jam.
Jika punya waktu lebih, kita bisa explore "mall" kecil sebelum masuk departure. Namanya Gateway@KLIA2. Ini gabungan antara stasiun kereta, car park, dan mall. Ada cukup banyak toko di sini terutama fashion dan restaurant fast food. Bahkan ada juga supermarket yang cukup komplit jual sayur dan buah segar. Nah wifi di sini gratis sepuasnya.

Gateway @ KLIA 2

Untuk International departure, tempatnya lebih oke, kurang lebih mirip lah dengan Changi Terminal 1. Lantai di commercial area sudah dikarpet dan cukup lega. Sedangkan waiting lounge gatenya tergolong standar.

Waiting Lounge

Kids Corner

Kalau kita mendarat di klia2, begitu keluar dari baggage claim yah itu langsung berada di Gateway. Pertama yang kita jumpai saat kelau arrival hall adalah kedai Old Town White Coffee, di sampingnya ada Toko Celluler Maxis dan Celcom dimana kita bisa beli nomor prepaid lokal untuk Internet selama di Malaysia.

Untuk hotel selama transit, kita bisa tinggal di hotel yang dekat dengan terminal KLIA2, seperti Tune Hotels KLIA2, harganya cukup murah kok tergantung promo. Lokasinya 10 menit jalan kaki dari terminal building.

Transportasi

Untuk yang tiba di KLIA 2 dan akan menuju pusat kota Kuala Lumpur, tersedia pilihan transport, yang paling recommend adalah dengan kereta KLiA Express. Tiket seharga RM 35 satu arah, cukup perlu waktu 35 menit sudah tiba di KL Sentral. Pindah Antara KLIA dan KLIA2 juga bisa pakai kereta ini seharga RM 2. Lokasinya ada di Gateway.

Stasiun Kereta KLIA ke KL Sentral

Komentar

Artikel Terbaru Lainnya

Baca juga artikel dan tips wisata terbaru.

Tentang Javamilk

Cari artikel lama? Ada di Archives