Travel Transit dan Stopover di Xiamen Last updated on 17 January 2024 By Alisanta Okay, artikel ini adalah jurnal singkat saya pas melakukan transit atau stopover di Xiamen, China. Ya semacam review singkat lah baik tentang pesawat Xiamen Airlines juga kota transitnya. Jadi ceritanya melakukan penerbangan dari US balik ke Indo, pakai Xiamen Airlines, pas saya pilih flight yang transitnya 12 jam di kota Xiamen. Side note: Jika penerbangan Anda transit di kota Xiamen atau kota Fuzhou menggunakan maskapai Xiamen Airlines, bagi pemegang passport RI tidak perlu buat visa khusus. Kita bisa Transit Without Visa (TWOV, atau Transit tanpa visa), maksimal stay 24 jam hanya di kota tersebut, asalkan dalam satu tiket ya (misalkan Jakarta-Osaka, via Fuzhou). Saat mendarat, kita mengisi form untuk mendapatkan short entry permit, lalu melalui imigrasi dan mendapat stempel seperti biasa. Tergantung durasi layover Anda, jika kurang dari 4/6 jam maka hanya mendapatkan free lounge access. Sedangkan jika 6-24 jam bisa mendapatkan hotel stay, asalkan tanggal tiba dan tanggal penerbangan lanjutannya beda hari. Xiamen Airlines Cabin Ekonomi Pesawat dari Los Angeles LAX ke XMN memakai konfigurasi 3-3-3 Boeing 787, nuansa biru dengan leg room yang lumayan oke untuk penerbangan kelas ekonomi ini. Cabin ini bisa nampilkan warna-warni cahaya ibaratnya merubah mood penumpang. Penerbangan belasan jam bisa terasa singkat bagi penggemar film serial China, karena tahu sendiri film cerita bisa mencapai 60 episode per judul, pilihan cukup lengkap di entertainment ini. Mau film Hollywood juga ada. Tidak ada keluhan berarti untuk penerbangan saya yang mencapai 14 jam ini. Staff kabin memang tidak terlalu proaktif dan tidak murah senyum seperti maskapai terbaik Asia lainnya, tapi makan minum semua terjamin. Kota Xiamen Mari explore sejenak keluar bandara Xiamen Gaoqi International Airport. Karena saya tidak beli SIM Card (pikir cuma short-trip), jadi riset hanya bisa dilakukan saat sebelum tiba dan pas dapat wifi. Melewati imigrasi tanpa problem, dapat stempel transit 1 hari, keluar bandara masih kosong, sepi, kayak bukan di China. Start dari halte bus di kompleks bandara, destinasi pertama maunya ke Gulangyi Island. Naiklah saya dan rekan BRT (bus) listrik ke Lundu Ferry Terminal (bayar cash, tarifnya seingat saya 0.5-1 yuan). Kerna riset yang kurang lama (maklum gak ada internet), ternyata turis tidak bisa naik ferry dari terminal Lundu (轮渡码头). Diarahkan oleh petugas ke terminal satu lagi (第一码头, sekitar 800m jalan kaki). Karena kendala bahasa, kemampuan mandarin saya yang limited, buta baca walaupun bisa berkomunikasi, jadi gagal juga mendapat tiket. Pulang ke Indo baru tahu kalau memang menyeberang ke Gulangyu ini hanya gampang buat penduduk lokal, tapi buat turis mestinya naik dari Xiamen Cruise Terminal 厦门轮渡码头 (yang saya tidak ada riset nomor bus cara ke sana). Jadi batallah saya ke Gulangyu Island, padahal pulaunya terlihat jelas di seberang. Ada apa sebenarnya di Gulangyu? Ini adalah pulau kecil, pedestrian only, dan tempat wisata utama di Xiamen. Ditandai dengan adanya patung Koxinga. Lanjut ke destinasi berikut, berupa pedestrian street di Zhongshan Road. Karena hari masih pagi, baru jam 8 lewat, belum ada toko yang buka. Setelah menikmati sarapan pagi di kedai sekitar situ, mulai toko-toko pada buka. Pas saya datang di summer, jadi panasnya lumayan menyengat. Orang lebih suka jalan di emperan toko daripada tengah jalan.. jadinya saya bisa foto di jalanan kosong... rare sight in China. Beberapa toko baju yang mungkin familiar seperti Baleno, Bossini ada di sini, hingga merk lokal seperti MetersBonwe, Anta Sport, dan Li Ning. Sempat juga naik bus ke Dianzi Cheng (Electronic City), tapi tidak terlalu istimewa, jadi langsung balik badan kembali ke daerah Zhongshan melanjutkan shopping. Back to Xiamen Airport Akhirnya waktunya kembali ke airport. Setelah menunggu sekian lama, bus BRT yang ditunggu gak datang-datang, akhirnya naik taksi ke bandara :) gak mahal kok argonya, kayaknya kurang dari 60-80 yuan. Untuk penumpang transit Xiamen Airlines yg transit day-time seperti saya, kita boleh masuk ke airport lounge, lokasinya masih di public area. Cukup menunjukkan boarding pass. Lounge nya cukup basic, berupa sofa berderet, snack dan softdrink juga minimal. Luckily bisa mandi atau ganti baju di sini, jadi bisa bersiap untuk penerbangan lanjutan kembali ke Jakarta. Inilah tampilan pesawat saya, kebetulan sebelum kejadian pesawat Boeing itu... Tags: china transit Komentar Jepang Australia Thailand Korea Artikel Terbaru Lainnya Baca juga artikel dan tips wisata terbaru. Thu 07 November 2024 Daytrip Beijing - Great Wall of China Fri 09 August 2024 Solo Trip dari Jakarta Sat 06 July 2024 Cara Mendapatkan Tiket Ferry ke Macau Gratis Tentang Javamilk Cari artikel lama? Ada di Archives