Jika salah satu bucket list Anda adalah mengunjungi Tembok China, mungkin harus cepat-cepat diwujudkan. China semakin mempermudah turis asing masuk ke negaranya, terlebih dengan memberikan fasilitas free visa bagi negara Eropa dan sebagian Asia. Belum lagi warga lokalnya yang juga hobby ke great wall, jadi yang pasti semakin lama ditunda bakalan semakin ramai turis yang mengunjungi Great Wall ini.
Di trip terakhir saya ke China, pas wisata ke Beijing tentu saya bela-belain mengunjungi Great Wall ini.
Tahun ini ada promosi yang sebenarnya cukup menarik untuk wisata ke Macau, tapi mungkin belum banyak informasinya yang beredar. Mulai dari tiket pesawat Air Macau Buy 1 Get 1, hingga gratis tiket ferry dari Hong Kong.
Turis dimungkinkan untuk mendapatkan tiket gratis ke Macau menggunakan ferry, one-way. Jadi ibaratnya pergi gratis, pulangnya bayar. Lumayan kan, ini menghemat uang setidaknya HKD 175, atau 350rb rupiah.
Travelling secara mandiri ke China akhir-akhir ini perlu extra persiapan dan siap menghadapi rintangan. China yang terlalu cepat berubah dan berkembang maju membuat kita yang jadi turis tiap kali datang selalu harus belajar sesuatu yang baru.
Seperti trip saya terakhir ini ke Mainland China, sudah banyak perubahan dibanding trip saya sebelum pandemi ke Guangzhou.
Hampir semua aktivitas hidup yang berhubungan dengan uang akan bergantung pada satu dari kedua aplikasi ini. Kalau Alipay lebih seperti dompet digital untuk pembayaran, maka WeChat dikategorikan super app: selain dompet, aplikasi chatting, segala hal bisa dilakukan dari dalam aplikasi ini: panggil taxi, order makanan, isi pulsa, beli tiket ini itu, dan banyak hal lagi.
Selain mempersiapkan itinerary dan uang untuk jalan-jalan ke China, ada satu hal yang unik dalam travel planning khusus ke negara ini, yaitu mempersiapkan aplikasi di smartphone Anda.
Bagi yang belum pernah dengar, negara China punya firewall sendiri yang dikenal sebagai The Great Firewall of China. Ibaratnya Internet Sehat ala Indonesia (yang memblokir reddit dan situs porno), tapi ini pakai dosis China. Firewall sendiri adalah pintu keluar masuk dunia Internet ke provider Internet, dan di China semua akan ikut firewall ini. Dengan adanya firewall maka akses ke situs-situs tertentu akan otomatis di-blokir.
Okay, artikel ini adalah jurnal singkat saya pas melakukan transit atau stopover di Xiamen, China. Ya semacam review singkat lah baik tentang pesawat Xiamen Airlines juga kota transitnya.
Jadi ceritanya melakukan penerbangan dari US balik ke Indo, pakai Xiamen Airlines, pas saya pilih flight yang transitnya 12 jam di kota Xiamen.
Side note: Jika penerbangan Anda transit di kota Xiamen atau kota Fuzhou menggunakan maskapai Xiamen Airlines, bagi pemegang passport RI tidak perlu buat visa khusus. Kita bisa Transit Without Visa (TWOV, atau Transit tanpa visa), maksimal stay 24 jam hanya di kota tersebut, asalkan dalam satu tiket ya (misalkan Jakarta-Osaka, via Fuzhou).
Saat mendarat, kita mengisi form untuk mendapatkan short entry permit, lalu melalui imigrasi dan mendapat stempel seperti biasa. Tergantung durasi layover Anda, jika kurang dari 4/6 jam maka hanya mendapatkan free lounge access. Sedangkan jika 6-24 jam bisa mendapatkan hotel stay, asalkan tanggal tiba dan tanggal penerbangan lanjutannya beda hari.
Sebagai pemegang kartu Accor Plus, preferensi hotel saya memang mengutamakan menginap di hotel jaringan Accor dulu sebelum mencari hotel lain. Maklum lah, umur sudah tambah tua jadi mulai tidak suka kejutan-kejutan kalau nginap di hotel yang self-managed. Jadi umumnya saya stick ke chain Accor dan Starwood Hotels. Kesempatan ini saya review satu hotel dari Accor yang ada di Guangzhou.
Sofitel Guangzhou Sunrich terletak di distrik Tian He, area CBD nya Guangzhou yang penuh dengan gedung-gedung tinggi. Seperti Sofitel di kota lain, hotel bintang 5 ini memang menonjolkan luxury dan design hotel hybrid campuran French dan China.
Jika Anda berencana wisata ke China dan ingin tetap stay online, sebelum berangkat perlu melakukan beberapa homework. Bagi yang belum tahu, censorship Internet yang berlaku di China, bagi kebanyakan orang dinamakan Great Firewall of China (GFC). Aplikasi populer yang biasa kita pakai seamless ibarat lagi bernafas, tidak bisa jalan alias di-block jika sedang online dari China, antara lain: Google, Facebook, Instagram, dan Twitter.
Anda mau pakai mobile provider seperti China Unicom, China Mobile, Wo, atau sekedar wifi dari hotel semua hasilnya sama.
Salah satu visa yang paling mudah diurus sendiri adalah China Visa untuk berkunjung ke negara Tiongkok (RRC). Menurut saya, Anda tidak perlu mengurus lewat agent untuk visa ini, kecuali Anda memang mempunyai masalah keterbatasan dgn waktu.
Proses pengurusan Visa sekarang dilayani oleh agent yang namanya CVASC, China Visa Application Service Center, terletak di gedung The East, Lantai 8, Mega Kuningan Jakarta. CVASC ini bekerja mirip seperti VFS Global, agent yang mengurus visa untuk Eropa, Inggris, Kanada, dll. Jadi kita tidak bisa lagi langsung mendatangi kedutaan untuk apply China Visa.
Untuk Anda yang tiba di artikel ini karena mencari Visa Transit China atau cara mendapat bebas Visa, scroll ke bawah.
Sebelum datang ke Visa Center, Anda harus menyiapkan sejumlah dokumen persyaratan visa. Tenang kok, tidak terlalu banyak. Untuk lebih detil bisa juga dilihat di website resmi CVASC yaitu VisaForChina.
Jepang
Australia
Thailand
Korea
Baca juga artikel dan tips wisata terbaru.
Thu 07 November 2024
Fri 09 August 2024
Sat 06 July 2024
Cari artikel lama? Ada di Archives