Panduan Wisata ke Eropa

Jalan-Jalan di Roma (#3)

  • Last updated on

Previous page : Jalan-Jalan di Roma (#2)

(Day #6) - 7 Maret 2008

Daftar Perjalanan hari ini:

  • Campo de Fiori
  • Pantheon

Hari ini jadwal di Roma hanya sampai jam 11an. Siangnya kami harus mengejar kereta untuk ke Florence. Bangun pagi, seperti kemarin juga kami dapat breakfast dari hotel. Hari itu turun hujan gerimis tapi lumayan lebat juga. Udara bulan maret yang dingin semakin dingin dengan adanya hujan disertai angin yang menggigil.

DSC05125Jalan hemat di Roma sepertinya sangat pas karena praktis kami tidak banyak mengeluarkan uang selama di Roma selain makan dan objek wisata. Setelah breakfast, kami menuju ke Campo de' Fiori. Tempat ini cukup sulit dicari, terlebih dengan naik bus elektrik nomor 116 menyusuri jalan sempit. Memang tempatnya agak di dalam, jauh dari jalan raya.

Campo de' Fiori rupanya adalah sebuah piazza, di pagi hari menjadi pasar basah-nya Roma. Ada puluhan tenda yang menjual sayur segar. Di sini kita dapat juga membeli buah-buahan segar seperti jeruk, strawberry, cherry, dll. Juga ada sejumlah tenda yang menjual souvernir. Malamnya tempat ini digunakan sebagai tempat hang-out anak-anak muda.

Selanjutnya dengan bus 116 itu juga menuju ke kuil Pantheon. Menyusuri jalan sempit, tibalah di sebuah square dan di sana berdiri bangunan yang bentuknya cukup aneh; aslinya adalah silinder dengan kubah bulat sebagai penutup, lalu ditambahkan pilar-pilar khas Romawi.

Dulunya Pantheon adalah kuil pemujaan dewa, tetapi sejak masuknya agama Kristen yang dibawa oleh Petrus, bangunan ini dirubah menjadi gereja. Selain itu di sini juga tersimpan makam pelukis Raphael dan Vitorrio Emanuele.

DSC05149Di depan Pantheon ada sebuah toko kopi yang sangat terkenal. Luangkan waktu Anda untuk masuk ke toko Tazza D' Orro. Kopinya adalah salah satu kopi terbaik di Roma. Harga segelas kopi bervariasi tergantung campurannya, tapi rata-rata €1-2 per cangkir. Cangkir kopi hitam di Italia berukuran mungil, yang sekali teguk bisa habis. Tapi rasa kopinya sangat kental dan pekat. Anda juga bisa membeli bungkusan bubuk kopi atau biji kopi yang belum digiling buatan mereka, dan yang pasti kopi seperti ini tidak pernah dijual di toko lainnya di seluruh dunia.

Pulang ke hotel, kami berkemas dan check-out. Lalu sambil membawa koper menuju ke Stazione Termini, di mana kereta menuju Firenze (Florence) sudah menunggu.

Next : Jalan-Jalan ke Florence

Komentar

Artikel Terbaru Lainnya

Baca juga artikel dan tips wisata terbaru.

Tentang Javamilk

Cari artikel lama? Ada di Archives