Japan Travel Guides Tokyo #2 - Tempat Wisata: Tokyo Tower, Shibuya Last updated on 15 April 2019 By Alisanta Saya tiba di Tokyo pakai pesawat AirAsia X, yang tiba di Haneda Airport. Agak deg-degan berdoa supaya tidak delay karena bakal berabe kalau telat sampai Tokyo. Untunglah pesawat berangkat ontime, tiba 20 menit lebih awal dari perkiraan. Jam 11pm sudah keluar imigrasi (efisien dan cepat) dan bagasi. Lalu bergegas membeli tiket Subway Pass dan Pasmo, langsung ngacir ke platform kereta nunggu kereta yang berangkat 11.09pm. Saya booking sebuah rumah mungil lewat AirBnB, lokasinya di Tateishi, jadi sebenarnya saya akan naik kereta sekitar 56 menit dari Haneda. Ini penampakan interior rumah yang saya tinggal selama 4 malam. Model tradisional Jepang, futon bed, ala doraemon lah :) Ada dapur beserta microwave yang bisa dipakai, ada toilet duduk. Sedangkan kamar mandi ada di bangunan sisi depan (shared). Badan juga sudah capek, dingin, gak mungkin mandi lah :) jadi langsung nemplok tidur malam itu. Itinerary Jalan Day 1: Tokyo Tower Fujiko F Fujio Museum Shibuya Tokyo Tower Tujuan pertama hari ini yah langsung ke landmark kota: Tokyo Tower. Walaupun tingginya sudah dikalahkan sama tower lainnya (SKYTREE), tapi Tokyo Tower tetap iconic. Subway terdekat dari Tokyo Tower adalah Daimon. Keluar dari stasiun masih perlu jalan sekitar 500 meter, melewati kuil Zojo-ji yang persis di sebelah kaki Tower. Pas ada taman di dekat Tokyo Tower yang begitu indah (kita datang di awal Desember, awal musim gugur) Naik ke Tokyo Tower untungnya lagi gak pake antri, tinggal beli tiket dan langsung naik elevator ala di Eiffel Tower Paris. Harga tiket per orang naik Tokyo Tower adalah ¥1600 ini sudah sampai top level. Pemandangan Tokyo yang bebas polusi dan daun yang mulai menguning terlihat indah. Uji nyali berdiri di lantai gelas bening... Sempatin juga minum kopi dan makan bread special Tokyo Tower di sini. Fujiko-F-Fujio Museum Doraemon adalah tokoh kartun Jepang yang iconic, kalau berkesempatan ke Jepang yah usahahin disempatin datang ke museum sang kreatornya. Museum Fujiko F Fujio dibangun sebagai penghargaan atas dedikasi dan karya maestro Fujiko dalam memperkenalkan imajinasi yang luar biasa bagi tua dan muda. Terletak di Kawasaki, kita bisa capai menggunakan kereta dari Shinjuku-Tokyo sekitar 23 menit. Tiket Museum Kalau berencana ke sini, kita harus beli tiketnya dulu. Tidak bisa go-show karena di lokasi tidak menjual tiket. Tiket masuk ke museum dibeli di Lawson yang tersebar di seluruh Jepang. Yah, khusus Lawson saja yang menjual, karena di dalam Lawson ada mesin tiket yang namanya Loppi. Bisa dibeli beberapa jam sebelum ke sana, atau berhari-hari sebelumnya. Beberapa Indomaret di Jakarta sudah ada mesin tiket juga, kurang lebih mirip lah, cuma yang Jepang banyak jenis tiket yang bisa dibeli. Cara beli-nya sebenarnya agak ribet karena tidak tersedia bahasa Inggris. Anda bisa minta tolong kasir Lawson untuk bantu beli. Di mesin itu kita pilih tanggal dan slot jam datangnya (ada 4: jam 10 12 14 16). Usahakan tiba di sekitar slot yang sudah kita pilih. Juga diperlukan mengetik nama Anda (dalam bahasa Katakana, cukup Anda sebut ke kasir nanti dia yang ketik) dan nomor telepon (kalau gak ada isi nomor telepon Lawson). Setelah selesai nanti keluar struk dari mesin, lalu bayar di kasir (cash or credit card bisa). Kereta ke Kawasaki Pertama menuju ke Shinjuku station di Tokyo dulu, ibaratnya stasiun kereta besar antar kota. Lalu cari platform Odakyu Line baik yang express maupun local, cari yang berhenti di Noborito station. Bayar tiket kereta pakai pasmo saja supaya simpel, cuma ¥250 yen kok. Begitu tiba di Noborito, jalan keluar stasiun ke arah halte bus. Nanti Anda akan menemukan sebuah halte khusus untuk bus shuttle ke Museum. Setiap 20-30 menit pasti shuttle bus ini akan lewat, body bus bergambar Doraemon atau Per-Man, jadi gak bakal salah lihat. Tiket bus ¥200 yen bayar pakai IC Card (Pasmo/Suica). Kalau mau coba jalan kaki, jangan turun di Noborito, tapi Mukougaoka Yuen, 1 stop setelah Noborito kalau pakai Odakyu Line. Jalan kaki sekitar 15 menit, jadi mungkin sekitar 1 km dari stasiun hehehe. Dekorasi dalam shuttle bus ini yang bikin tarif bus mahal. Misalkan bus gambar Doraemon yah gantungan tangan hingga tombol bel untuk bus stop juga gambar Doraemon. Doraemon, P-Man Yang cukup mengejutkan saat masuk di museum ini adalah tidak boleh ambil foto di dalam gallery. Hanya bisa foto nanti di waiting room bioskop dan area outdoor. Whew jadi cuma bisa saya descripsikan saja di sini. Jadi museum ini menceritakan hidup Fujiko F Fujio sebagai kartunis, dari tahun awal hingga tutup usia. Bagaimana isi meja kerja, alat gambar yang dipakai. Sebagian karyanya yang menarik dipajang di dinding museum beserta kisah dibaliknya. Misalkan halaman pertama komik Doraemon, bagaimana munculnya robot kucing ini. Lalu ada 5 halaman kisah Standby me Doraemon di komik, di mana kisah perpisahan Doraemon dengan Nobita yang penuh haru. Sumber: http://fujiko-museum.com/english/ Selain Doraemon, sang maestro juga menghasilkan komik lain seperti Perman, Chimpui, Q-taro, dan Bakeru-kun. In summary, bagus deh, wajib dikunjungi bagi penggemar komik apalagi Doraemon. Jangan lewatkan juga pemutaran film di bioskop kecil. Setiap 1 jam ada pemutaran film durasi pendek, sayangnya dalam bahasa Jepang dan tanpa text. Pas saya dapatnya film Chimpui. Di rooftop, ada exhibition outdoor, yan ini boleh foto sepuasnya. Ada object 'pintu ajaib', juga ada patung tokoh seperti Doraemon dan Giant. Sumber: http://fujiko-museum.com/english/ Museum Cafe Tentu sampai di sini yah harus cobain Dorayaki, kue kesukaan Doraemon menurut kisah di komik. Ada cafe yang menghadap outdoor, menyajikan snack Dorayaki serta kue lainnya. Shibuya Selesai dari Fujiko F Fujio Miseum, walaupun baru jam 6 sore hari udah gelap. Saya memutuskan pulang ke Tokyo dan lanjut jalan ke Shibuya. Ada apa sih di Shibuya? Itu lho kalo di TV atau film ada gambar persimpangan paling ramai di Tokyo yah itulah Shibuya Crossing. Mau ngerasain? Naik subway saja dan keluar di Shibuya (atau JR Shibuya station). Saya sudah pernah ngerasain crossing ramai ala Causeway Bay Hong Kong sih, jadi versi Shibuya ini katanya lebih lagi kalau pas ramainya. Shibuya adalah salah satu tempat shopping yang asyik di Tokyo, kita cukup ikuti saja lampu neon yang ada di gedung sekitar untuk mengetahui barang dagangannya. Kalau mau disusuri semua bisa patah kaki dah. Selain crossing itu, ada juga landmark di Shibuya, yaitu patung anjing bernama Hatchiko. Udah pernah nonton filmnya gak? Minimal yang versi Hollywood dibintangi Richard Gere, film yang sedih deh. Saking terkenalnya ini anjing sampai dibuatin patungnya dan ditempatkan di salah satu sisi Shibuya ini. Sekarang jadi tempat meeting point orang-orang kalau janjian ketemu. Di sini juga saya makan malam. Pertama kalinya merasakan makan sushi di ban berjalan, asli di Tokyo. Kalau makan sushi sebenarnya gak usah banyak pilih. Rata-rata sudah pasti enak bagi kita. Tempat yang ini juga membedakan harga sushi sashimi dari warna piring, masih yang sederhana, belum sampai piringnya di pasang chip (coba cari aja di youtube). Yang pasti makan di Jepang itu harga relatif lah, dan jangan lupa sudah include ocha (dingin/panas) gratis! Lanjut ke Tokyo Part 3 - Tsukiji Fish Market, Ginza, Asakusa, Akihabara, dan Sky Tree. Klook.com Cari Penginapan by Javamilk Tokyo Cari Komentar Jepang Australia Thailand Korea Artikel Terbaru Lainnya Baca juga artikel dan tips wisata terbaru. Thu 07 November 2024 Daytrip Beijing - Great Wall of China Fri 09 August 2024 Solo Trip dari Jakarta Sat 06 July 2024 Cara Mendapatkan Tiket Ferry ke Macau Gratis Tentang Javamilk Cari artikel lama? Ada di Archives