My Journey

Solo Trip dari Jakarta

  • Published on

Sudah cukup lama saya tidak melakukan solo trip, seingat saya sejak 2019. Jadi sudah 5 tahun lebih. Akhir-akhir ini lebih travelling bersama keluarga atau teman-teman.

Nah kesempatan solo trip muncul lagi karena saya ada keperluan untuk melakukan berobat ke Penang. Di sini yang saya mau share isinya campur-campur, saya tulis pas dalam perjalanan ini.

Cara Hemat ke Bandara Soekarno-Hatta

Saya sudah pernah bahas sebelumnya, sebelum jaman covid. Naik kereta bandara saja kali ini karena cuma sendiri.

Kali ini saya praktek ulang sekaligus update untuk artikel ini. Karena rumah saya dekat, jadi saya naik ojek online menuju stasiun Grogol. Hoki cuma bayar 3000 dengan kupon diskon dari Gojek.

Kereta Bandara menuju ke Soekarno-Hatta Airport di Tangerang kini mengangkut penumpang dari stasiun Rawabuaya, ini tambahan selain stasiun yang sudah ada seperti Duri, Sudirman, dan Manggarai. Dari stasiun Grogol cukup naik kereta komuter arah Tangerang, turun di Rawabuaya. Di dalam kereta sambil saya beli tiket bandara secara online lewat aplikasi KAI Access. Gak mungkin ketinggalan kereta karena toh kereta bandara sharing rel yang sama dengan kereta komuter yang sedang saya naiki itu. Perjalanan kereta ini paling cuma belasan menit.

Kereta Bandara Jakarta

Tiba di Rawabuaya, harus keluar gate dulu supaya perjalanan komuter dianggap selesai. Baru tap-in menggunakan QR tiket kereta Bandara yang saya beli seharga 35,000. Jika Anda naik dari Duri, tarif 50,000. Paling perlu menunggu waktu antara 10-25 menit karena kereta bandara jadwalnya selang seling dengan kereta komuter Tangerang. Oh ya karena kereta bandara tidak terlalu banyak penumpang, bebas mau duduk di mana saja. Cuma saya sarankan cari gerbong terdepan. Sekitar 20 menit sudah tiba di stasiun Bandara, lanjut dengan kalayang menuju terminal keberangkatan.

Jadwal Kalayang Bandara

Tiba di stasiun Bandara CGK, ternyata interval kalayang untuk menuju Terminal 1-2-3 masih juga tidak berubah sejak selesai covid. Masih tiap 10-12 menit untuk tiap arahnya. Padahal penumpang sudah semakin banyak. Begitu saya tiba, kereta baru berangkat, jadi harus tunggu lebih dari 10 menit. Mestinya bisa lebih rapat, batas kenyamanan menunggu ya harus dibawah 7-8 menit.

Terminal 2 CGK

Naik AirAsia dari Terminal 2F, tidak ada drama.

Terminal 2F ini favorit saya untuk penerbangan internasional. Dari pintu masuk - check-in(bila perlu) - imigrasi - security check - gate keberangkatan, bisa kurang dari 10 menit dan kurang dari 1000 langkah. Coba di Terminal 3, 1000 langkah baru 'pemanasan'. Technically jika terbang dari Terminal 2, kita cukup tiba di bandara kurang dari 1 jam sebelum pesawat terbang dan Anda masih punya cukup waktu luang, tapi yah jangan terlalu mepet juga.

Sekarang ada Plaza Premium Airport Lounge di Terminal 2F, bisa memakai Priority Pass, tetapi untuk kartu kredit premium tidak ada yang diterima di sini. Tapi ya menurut saya kurang bermanfaat memakai lounge di sini kalau tidak gratis. Cukup tukar gratis minuman di Starbucks (ini setelah imigrasi 2F) dan beli sepotong rotinya sudah mendapat suasana lounge yang nyaman.

Starbucks Terminal 2F Soetta

Cara Hemat Transportasi Penang

Kali ini saya tidak menyewa mobil di Penang. Keperluan cuma 2 hari dan tidak ada yang perlu banyak pindah-pindah, jadi saya putuskan pakai to public transport dan grab car saja.

Jika ingin naik bus dari Penang Airport, untuk menuju Georgetown (pusat kota) bisa memakai bus 401, 401E, atau 102. Karena interval berangkat masing-masing bus ini bisa antara 30-60 menit, jadi naik bus apa saja yang datang duluan. Siap-siap saja kalau perjalanan dengan bus bisa memakan waktu 60 menit, bahkan lebih. Untuk yang jadwalnya padat, atau datang group 3-4 orang, lebih baik naik Grab saja, tarif sekitar 20-25 ringgi (2024).

Bus bandara hanya menerima uang tunai, sebutkan tujuan Anda. Yang utama adalah Komtar di Georgetown, saya bayar 2.70 Ringgit langsung di mesin uang di sebelah sopir. Simpan struk yang diberikan in case diperiksa di tengah jalan.

Bus kota Penang dikelola oleh Rapid Penang, ini jadwalnya agak susah diprediksi. Ada aplikasi Pulse by Prasarana yang bisa menampilkan posisi bus secara live. Jika ingin praktis dengan bus, berarti sebisa mungkin cari hotel yang dalam radius jalan kaki dari Komtar.

Hotel yang saya tempat adalah Zoom Hotel, ini perlu jalan 8-10 menit dari Komtar, tapi untuk cari makan sangat mudah karena dikelilingi tempat makan dan durian yang enak. Kwetiau Lorong Selamat hanya beda satu gang, dan menuju New Lane Street Food yang terkenal itu cuma perlu 5 menit. Ah Teik Durian Stall dengan Musang King dan Black Thorn yang lezat itu lebih dekat lagi dari hotel, cuma masalah perut dan dompet yang membatasi.

Ah Teik Durian Penang

Tidak semua tempat bisa dijangkau dengan bus, kebanyakan harus sambung dengan jalan kaki. Tenang, walaupun trotoar Penang tidak semuanya bagus, tapi suhu udaranya cukup segar untuk jalan jika tidak terik panas.

Berobat di Penang

Sebagian dari penghasilan utama pulau Penang adalah dari sektor medis. Banyak, terutama rumah sakit utama Penang, pasiennya ya orang Indonesia. Tarif kurang lebih setara berobat di Indonesia, kadang lebih murah, dengan kualitas pelayanan dan dokter yang lebih baik. Hitung-hitung bisa sambil berobat gratis jalan-jalan, ini kalau Anda melakukan tindakan medis yang perlu biaya besar.

Terlebih untuk masyarakat yang tinggal di Pulau Sumatera seperti Medan, lebih murah pesawat ke Penang daripada ke Jakarta.

Beberapa rumah sakit yang menjadi pilihan adalah Gleneagles Hospital (dikenal GMC, Gleneagles Medical Centre oleh warga lokal), Island Hospital, Pantai Hospital, Adventist Hospital, dan Loh Guan Lye Specialist Clinic. Jika Anda bingung memilih, biasa ada agent atau perwakilan di Indonesia yang memberikan saran dalam memilih dokter atau spesilisasi dari masing-masing rumah sakit ini. Mereka juga bisa membantu melakukan appointment dan setahu saya tidak memungut biaya tambahan. Bahkan beberapa rumah sakit akan menjemput Anda dari Bandara menuju penginapan di Penang.

Pengalaman berobat di Gleneagles dan Loh Guan Lye, menurut saya sepertinya lebih murah dan lebih tidak crowded di Loh Guan Lye. Untuk Gleneagles karena sangat terkenal, setiap pagi antrian registrasinya lumayan ramai.

Kasus saya, dari konsul dokter, CT-Scan, some tests, hingga konsul ulang dan ambil obat, selesai dalam 1 hari. Padahal saya sudah siapkan 2+ hari in case waktu tidak cukup. Jadinya ya hari kedua saya kosong dan dipakai untuk jalan-jalan.

Tahun ini kawasan reklamasi di depan Gourney Drive sudah hampir selesai dan dibuka untuk umum. Ini adalah taman yang cukup luas untuk melihat sunrise, atau sekedar santai menikmati pemandangan.

Gurney Bay Penang

Okay sampai di sini laporan perjalanan saya. Semoga bermanfaat dan jika perlu silakan tinggalkan komentar atau pertanyaan Anda di bawah.

Komentar

Artikel Terbaru Lainnya

Baca juga artikel dan tips wisata terbaru.

Tentang Javamilk

Cari artikel lama? Ada di Archives