City

Wisata Lokasi Syuting Descendants of the Sun

Kapal Karam di Navagio Beach Sumber: Zakynthos.us

Drama Korea Descendants of the Sun yang menjadi serial paling hits di tahun 2016 ini sepertinya akan membuat peta turisme Eropa sedikit berubah. Tidak heran kalau serial yang hits akan meningkatkan minat orang mengunjungi lokasi yang menjadi latar belakang cerita, tidak percaya? Cek saja ke Jeju Island atau Nami Island di dalam Korea Selatan sendiri.

Nah, untuk serial Descendants of the Sun mengambil latar belakang bukan Korea, jadi memang scene-nya sedikit lain. Walaupun di dalam cerita memakai setting negara fiktif bernama Urk, background dan tempat shooting serial ini ada di negara Yunani. Begitu meledaknya serial yang diperankan oleh Song Joong-ki dan Song Hye-gyo ini membuat animo turis Asia (khususnya China dan Korea) ke Yunani meningkat.

City

Transportasi Hong Kong International Airport (Update 2023)

Beberapa moda transportasi dari Hong Kong Airport menuju City, Central, Kowloon. Ada kereta bandara, Airport Bus, dan taksi.

City

Roadtrip ke Ipoh

Salah satu hasil roadtrip saya di Malaysia adalah mengunjungi kota Ipoh di akhir tahun lalu.

Ipoh dulunya adalah sebuah kota pertambangan, kini mulai bergeliat mengejar ketertinggalannya dibanding kota lain di Malaysia yang sudah maju duluan seperti Malaka dan Johor Bahru.

Perjalanan menggunakan mobil dari Penang sekitar 1,5-2 jam melalui lebuh raya Utara-Selatan (jalan tol yang menyambung semenanjung Malaysia). Kalau dari Kuala Lumpur memakan waktu 3 jam lebih.

Ada apa di Ipoh sekarang? Yah basically wisata kuliner yang kita cari. Kali ini saya share beberapa restoran yang saya kunjungi.

Old Town White Coffee

Nah bagi kita nama Old Town White Coffee sudah lumayan terkenal dengan menjamurnya restoran di kota-kota Asia Tenggara, termasuk Jakarta. Nah, ini asal-usulnya White Coffee yah dari kota Ipoh, dari sebuah toko kopi bernama Nam Heong.

Ipoh Old Town White Coffee

City

Onsen Terbaik di Jepang

Salah satu highlight yang harus dilakukan saat kita berlibur ke Jepang adalah mencoba onsen-nya. Onsen adalah permandian air panas, yang airnya dihasilkan oleh panas bumi. Jadi biasa onsen terdapat di kawasan kaki gunung, bisa kita jumpai langsung di alam, atau diangkut dalam pipa menuju hotel-hotel di sekitarnya.

Budaya berendam di onsen sudah sejak dulu kala bagi rakyat Jepang, serta negara jajahannya seperti Taiwan, China, maupun Korea. Cukup dengan berendam dalam air yang mempunyai kandungan belerang tinggi bisa membuat kulit semakin halus serta suhu panas sekitar 40 Celsius bisa melancarkan peredaran darah.

Air suci di Hakone Shrine

Di Jepang, kita bisa menikamati onsen di berbagai resort yang ada. Yang paling mudah dari Tokyo adalah di sekitar Gunung Fuji. Biasa ada website yang membuat peringkat onsen berdasarkan sifat airnya, alamiahnya, maupun service di penginapannya.

Menurut saya bukan lokasi atau berapa kandungan sulfur yang membuat sebuah onsen dikategorikan terbaik. Saya berpendapat bahwa onsen terbaik adalah onsen yang bisa saya cebur secara private kapan saja.

Maka kesempatan saya mencoba private onsen didapat dengan mengunjungi Hakone, selatan Gunung Fuji. Dengan menginap di Kisyunso, sebuah ryokan/penginapan kecil, tapi mengizinkan tamunya untuk mem-block onsen untuk pemakaian pribadi. Ada 3 buah onsen di sini, 2 berupa indoor onsen, dan satu lagi adalah open air yang saya recommend.

Outdoor Onsen di Kisyunso Ryokan

City

Menjajal Shanghai Maglev Train

Apa rasanya naik kereta dengan kecepatan 430 kilometer/jam tapi tidak ada roda yang menempel di rel?

Naik kereta super cepat atau bullet train sudah lumrah baik di Eropa dengan naik TGV atau ICE, maupun di Jepang dengan shinkansen. Kereta Eurostars dari Paris ke London bisa mencapai 300km/jam adalah salah satu jalur kereta paling sibuk di Eropa, contoh lain adalah ICE High speed train dari Frankfurt ke Köln kalau mau versi Jerman tulennya.

Tapi untuk Asia kereta super cepat hanya ada di beberapa negara: embahnya di Jepang, juga di Taiwan dan di China. Nah, umumnya kereta ini pasti punya rangkaian roda yang jalan di atas rel. Tapi kalau pas mendarat di Shanghai, China, jangan lewatkan kesempatan mencoba Maglev Train, kereta yang tidak pakai roda.

City

TickTock Escape Room

Escape game area, permainan ala detektif berkelompok, semakin berkembang terlebih di Jakarta. Kali ini Javamilk mendapat kesempatan untuk mencoba menjajal teka-teki yang ada di TickTock Escape Room.

[

The Game

Bagi yang belum pernah mengikuti permainan model ini, kira-kira gambarannya adalah sebagai berikut. Kita akan memasuki sebuah ruangan dengan setting tertentu. Lalu akan di-brief tentang latar belakang cerita dan objectives. Dengan clue/petunjuk yang harus kita selesaikan di ruangan tersebut hingga tujuan akhirnya adalah menemukan cara atau kunci untuk bisa keluar dari ruangan itu dalam 60 menit.

Waktu yang terbatas memang memaksa kita perlu membagi tugas dan bekerja sama. Jumlah peserta yang di-recommended sebenarnya 2-6 orang, tapi menurut saya 3-4 orang adalah jumlah yang efektif. Dengar dari staff Ticktock ada juga 2 orang anak usia sekolah yang bisa menyelesaikan misteri kurang dari 60 menit, tertantang tidak?

City

Autumn Report

Wah, sudah hampir 2 bulan saya tidak menulis di blog ini karena beberapa kesibukan (or distraction?) baik di pekerjaan kantor mau pun urusan pribadi.

Dan seperti biasa, untuk memulai lagi menulis artikel jalan-jalan, ibaratnya mendorong mobil yang mogok, usaha pertama itu yang cukup berat: mencari semangat menulisnya. Yah untuk itulah saya coba tulis artikel ini yang tergolong 'enteng'.

Pas kebetulan mencari suasana autumn, pergilah kita ke negri yang punya musim ini. Walaupun belum benar-benar memasuki musim dingin, tapi musim gugur sudah cukup dingin, suhu bisa dari 3°C hingga 15°C.

Di late Autumn, daun sudah pada rontok tapi di beberapa taman Tokyo masih ada daun yang 'telat' gugur.

[

City

Bandara KLIA 2

KLIA 2 Main Door

Setelah mengalami delay yang cukup lama dalam peluncurannya, termasuk 'perlawanan' AirAsia yang menolak pindah, akhirnya KLIA 2 resmi beroperasi tanggal 2 Mei 2014. KLIA 2 resmi menggantikan LCCT dengan daya tampung jauh lebih besar dan fasilitas lebih baik.

KLIA 2 menjadi bandara untuk low-cost carrier terbesar di dunia, sekarang resmi menampung airlines seperti AirAsia, Tiger Air, Malindo Air dan Lion, serta Cebu Pacific.

Yang paling dirasa oleh penumpang adalah tidak ada lagi naik turun tangga ala pesawat low-cost, karena semua penerbangan harus memakai belalai (garbarata). Jadi tidak bakal kepanasan atau kehujanan.

KLIA Gate

Artikel Terbaru Lainnya

Baca juga artikel dan tips wisata terbaru.

Tentang Javamilk

Cari artikel lama? Ada di Archives