[
Semua orang memiliki gaya travelling sendiri-sendiri. Layaknya tipe smartphone, pengguna BB, Android, ato IPhone memiliki style tersendiri. Tidak ada ilmu yang benar dan exact layaknya rumus matematika, semua bebas dengan ekspresi masing-masing.
Javamilk sendiri adalah penganut travelling yang cenderung bebas atau istilah kami koperpacker. Sukses untuk bisa bereksplorasi dengan sistem transportasi, budaya negara, keunikan tiap negara yang ditemui adalah suatu kepuasan tersendiri, tanpa mengurangi kenyamanan.
Namun, dikarenakan situasi dan kondisi, kadang-kadang apa yang kita prefer harus dikalahkan oleh kondisi. Karena sedang berbicara tentang jalan-jalan, si koperpacker ini kadang-kadang harus mengikuti jalan-jalan dengan versi paket atau kerennya disebut group tour.
Tim Ho Wan adalah restoran yang mendapat predikat the world cheapest Michelin-starred restaurant. Rata-rata yang mendapat bintang Michelin adalah restoran fine-dining, dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah per course, sedangkan dimsum satu porsi hanyalah puluhan ribu.
Kali ini JavaMilk menjajal restoran dim sum ini di hometown-nya langsung: Hong Kong.
Awalnya bermula di restoran daerah Mongkok. Karena jumlah pengunjung tidak seimbang dengan jumlah kursi dan space, expansi hingga sekarang restoran Tim Ho Wan mempunyai beberapa outlet di Hong Kong. Sedangkan restoran di Mongkok sudah ditutup karena masalah harga sewa.
Pertama bisa kita datangi adalah di Sham Shui Po, lalu North Point, Olympian City sebagai tempat pindahan dari Mongkok. Sedangkan yang paling mudah dicapai turis adalah di IFC Mall.
](http://www.telegraph.co.uk/travel/foodandwineholidays/7145607/Tim-Ho-Wan-restaurant-Hong-Kong-the-hottest-meal-ticket-in-town.html)
Setelah hampir lemas gowes hampir 6 jam sehari sebelumnya, rute hari kedua rencananya lebih santai, hanya dari Bugis hingga Marina Bay. Tapi ternyata rencana berubah saat tiba di Marina Barrack.
Saya kira udah mentok ketemu laut (menurut peta), ternyata bisa terus ke daerah Katong. Jadi dihajar terus.
Jadi rute ini secara singkat bisa ditulis : Victoria St - Esplanade Walk - Marina Bay Sands - Garden By The Bay - Marina Barrage - Katong - Joo Chiat Rd - Geyland Rd - Kallang Rd - Victoria St.
Total track sekitar 30km (GPS saya pause saat km 11 -12 jika dilihat di peta atas) dengan jarak tempuh 3 jam lebih. File GPS bisa di-download dari link ini.
Travelling dengan mobil (baca: roadtrip) adalah hal yang cukup menyenangkan untuk dilakukan. Terutama jika orang cukup banyak misalkan 4-5 orang, kadang biaya transportasi umum akan sama dengan biaya kita membawa mobil.
Setelah sukses dengan nyetir mobil di Taiwan dan di New Zealand, kali ini saya coba di negara jiran Malaysia.
Sebagai latar belakang, saya ingin menuju ke Penang namun tiket pesawat saya adalah Jakarta-Kuala Lumpur LCCT (karena hitung2 jauh lebih murah utk 4 pax). Jadi ada beberapa opsi untuk rute Kuala Lumpur - Penang ini.
Pada kasus saya yang membawa 2 bocah cilik, solusi pakai mobil cukup menarik jadi inilah yang saya ambil. Terlebih destinasi saya adalah Penang, rasanya pakai mobil adalah solusi termudah untuk menjelajah kota dibanding taxi atau bus Rapid Penang.
Orang Taiwan dan Jepang punya sebuah hobby yang sama, suka berendam di air panas. Onsen di bahasa Jepang atau 温泉 (Wenquan) dalam bahasa Mandarin adalah sumber mata air pegunungan yang kaya akan mineral, so pasti panas (kalau tidak dicampur air dingin), menyegarkan, dan menyehatkan kulit, at least itu kata mereka.
Nah kesempatan saya untuk menjajal hotspring ini pas sedang jalan-jalan di Taiwan.
Chihpen (Zhipen 知本) adalah sebuah kota yang terkenal dengan hotspring-nya. Terletak di daerah selatan Taitung, lokasi ini bisa dijangkau dengan perjalanan mobil sekitar 20 menit dari kota Taitung.
Di sini banyak berdiri hotel-hotel yang menjual fasilitas hotspring untuk tamu hotel juga untuk visitor yang tidak menginap. Menurut guide book Lonely Planet saya, sebaiknya pilih hotel yang letaknya semakin ke atas, menandakan sumber mata air mereka lebih pure dan jernih.
Beberapa yang besar dan terkenal adalah Dongtai Hotel dan Hotel Royal Chihpen. Hotel yang saya pilih adalah Rainbow Resort Hotel, booking paginya lewat Agoda dan malam check-in. Singkat cerita hotel ini cukup oke lah dengan harga saya sekitar USD 98 per malam.
Bagi orang yang hidup dan tinggal di daerah tropis, impian terbesar jika ke daerah sub-tropis adalah bermain salju, atau bahkan main ski meluncur di atas es. Whew...
Lokasi impian? Biasanya Eropa, mungkin Swiss akan muncul sebagai top-of-mind. Juga bisa di Amerika, Canada, China, atau Korea.
Tapi tahukan Anda kalau ski itu olah raga yang mahal? Pertama harus beli peralatan ski. Tanpa ini otomatis mati gaya. Harga papan ski 'mulai' dari \$100 itupun masih yang ecek-ecek. Ini bisa akali dengan rental bagi turis yang mau coba-coba.
Kostum juga harus diperhatikan supaya tidak mati beku atau kram kaki. Kacamata khusus untuk ski, baju dan celana, syal leher, dan beberapa printilan kecil, semua harus ada baru bisa bermain dengan nyaman.
Nah, berikutnya baru masalah lokasi. Kita harus membayar ski-pass yang harganya ratusan ribu rupiah untuk 1 hari. Ada lagi yang namanya ski-lift, yaitu membawa pemain kembali ke atas.. emang mau jalan kaki naik? hehehe. Ini juga bayar, bisa yang unlimited atau dijatah.
[caption id="" align="alignnone" width="580" caption="Awal untuk beginner ski, Grinderwald, Swiss"][
Biasa ski resort punya area untuk beginner, ini untuk orang yang baru coba-coba belajar main ski, atau buat turis yang mau mencoba. Slopenya tidak terlalu besar, bahkan cenderung datar. Di sini kita baru belajar untuk berdiri stabil, dan belajar meluncur pelan.
Netherland is bicycle heaven. Every city, any places, we can easily find someone is riding bicycle in his daily activity, from walk his dog, shopping, go to university or workplace.
So as a tourist, this activity should not be missed. It is fun and healthy, also cheap (if you own one). Rent a bike is also very convenient as many places, Amsterdam in particular, are offering bike rental. One day rent of bike is from 8-12 Euro. Deposit is required, either by placing your cash or by credit card. This is deposit to ensure that you will return the bike back to its workshop. Also paying insurance is optional (3 Euro) against theft.
One thing to note is the bike we rent usually is dutch classic, granny bike. It features one speed only with pedal break. It will take little time to get accustomed to operate this kind of bicycle. After paying rental fee and deposit, follow bike lock instruction shown by rental company staff. Then take your bike to the road. Most of roads in Amsterdam have special dedicated bicycle lane, so it is very safe as long as you follow traffic rule (bike usually is prioritized against cars).
Just received personalized luggage tag from KLM sent to my address, took longer than expected but the design is pretty good. [
I forget the date, must be one or two month ago, KLM offered via email to make free personalized luggage tag, you could choose one of several designs, from …
Jepang
Australia
Thailand
Korea
Baca juga artikel dan tips wisata terbaru.
Thu 07 November 2024
Fri 09 August 2024
Sat 06 July 2024
Cari artikel lama? Ada di Archives