Pada umumnya semua orang yang ingin wisata ke Taiwan harus mengurus Visa Entry Republic of China (Taiwan) sebelum berangkat. Tapi sebenarnya ada sebuah pengecualian untuk pemegang passport Indonesia yang bisa mengijinkan kita masuk Taiwan tanpa perlu apply visa Taiwan. Bagaimana caranya?
Berdasarkan artikel di situs Bureau of Consular Affairs, Ministry of Foreign Affairs R.O.C (link di sini), pemegang passport Indonesia (India, Thailand, Vietnam, dan Philippines termasuk juga) yang mempunyai valid visa atau permanent resident yang dikeluarkan oleh negara:
akan eligible untuk program ini.
Update: Per 2016, bagi yang PERNAH punya visa yang dikeluarkan negara di atas (Schengen, Japan, USA, dll), yang sudah berakhir (expired) tapi kurang dari 10 tahun, juga bisa ikut program visa free ini. Anda tetap harus mengisi form Travel Authorization seperti di bawah ini.
Update: Per 1 Juni 2017, bagi yang pernah memiliki Visa Taiwan yang dikeluarkan 10 tahun terakhir juga bisa mengajukan Travel Authorization Certificate ini, dengan catatan tidak boleh ada catatan kode FL (Foreign Labour) atau X di lembaran visa tersebut.
Mulai 1 Agustus 2019, semua warga Indonesia yang menggunakan E-visa Australia dan New Zealand yang untuk mengajukan Travel Authorization Certificate harus masih dalam masa berlaku saat tiba di Taiwan. Pemegang Visa Jepang (Visa biasa maupun Visa Waiver) harus dapat menunjukkan riwayat kunjungan ke Jepang atau Tiket keberangkatan ke Jepang.
Mau Wisata ke Bandung dengan membawa mobil tentu menyenangkan, tapi kalau di akhir pekan Bandung macet di mana-mana, ada baiknya pertimbangkan naik kereta. Selain mengurangi kemacetan dan polusi, naik kereta ke Bandung merupakan pertualangan tersendiri karena jalurnya yang cukup scenic.
Bagi yang cuma mau daytrip bisa banget menggunakan kereta sebagai alternatif mobil travel. Cukup pilih keberangkatan jam 5 pagi dari Gambir, dan pulang dari Bandung naik kereta jam 19.25, kita punya waktu hampir 11 jam untuk menikmati wisata dan kuliner di kota Bandung.
Bonus pemandangan sawah di sepanjang perjalanan lagi!
(Sumber foto)
"No day shall erase you from the memory of time", -Virgil
Melewati dinding dengan huruf raksasa bertuliskan kalimat yang begitu kuat membuat badan sedikit merinding, serta memberikan rasa damai dan optimisme pengunjung yang datang ke 9/11 Memorial Museum di kota New York.
Tepat di ground zero ujung Manhattan, tempat terjadinya peristiwa 11 September 2011, dibangunlah sebuah memorial serta gedung museum untuk mengenang tragedi yang menyedihkan sekaligus penghormatan kepada pekerja NYPD dan FDNY yang kehilangan nyawa dalam tugas.
Gedung WTC 1 dan 2 memang runtuh habis, dan sisa puingnya yang mempunyai nilai cerita ditampilkan di dalam Memorial Museum ini. Mulai dari topi pemadam kebakaran, puing badan pesawat, mesin jet pesawat, mobil pemadam, hingga besi dan tangga bekas reruntuhan WTC.
Mengunjungi Makassar dan Toraja dari dulu sudah menjadi salah satu checklist yang ingin saya lakukan, tapi sayangnya selalu akhirnya malah wisata ke negeri jiran, lantaran tiket ke Singapura atau Kuala Lumpur lebih murah dibanding tiket pesawat ke Makassar (sadly true). Yup, tiket pesawat pergi pulang Jakarta-Makassar (Ujung Pandang) hampir 1.5 juta, versus Jakarta-KL/SIN yang hanya 1jt. Nah, kesempatan saya tiba pas mendapat tiket gratis dari Citilink rute domestik, yah saya pilih tujuan Makassar.
Mau lihat apa di Toraja nanti? Ya minimal dapat foto ini lah...
Menyambung artikel sebelumnya tentang Tips Mengumpulkan Miles, sekarang kita bahas bagaimana cara menukarkan miles yang sudah kita kumpulkan dengan tiket pesawat gratis untuk Garuda Indonesia. Ceritanya point saya sudah cukup nih untuk redeem award ticket.
Maspakai Garuda termasuk yang cukup konvensional (baca: kuno) dalam hal redeem point. Tidak ada metode penukaran point secara online lewat website, kita harus manual datang ke GTO (Garuda Travel Office) untuk issue award ticket.
Pertama, gunakan kalkulator mileage dari website GarudaMiles untuk mendapatkan gambaran berapa miles yang diperlukan untuk rute yang kita inginkan. Perhatikan miles yang ditampilkan adalah untuk penerbangan satu arah, jadi kalau mau pergi-pulang harus dikali dua. Misalkan saya coba Jakarta (CGK)-Jambi (DJB) one-way perlu 8000 miles (mahal yak :| ).
Gunanya cek kalkulator ini supaya gak malu nanti saat mau nelepon call center, kalau ternyata Garuda Miles kita gak cukup pointnya.
Sunway Hotel adalah hotel keempat yang pernah saya pakai menginap saat liburan ke Penang. Setelah TuneHotel Downtown Penang, FourPoints by Sheraton, dan HolidayInn di Batu Ferringhi, kini saatnya kita bahas hotel yang ada di pusat kota Georgetown.
Terletak di New Lane, sodetan di Macalister Road, sekitar 300 meter dari KOMTAR Penang, bisa dibilang hotel berbintang empat ini cukup strategis ke mana-mana, bahkan dengan berjalan kaki bisa mengelilingi pusat kota Georgetown.
Proses checkin saya tergolong cukup lama (antrinya), tapi no big deal. Staff checkin bekerja professional dan saat giliran saya tiba ia juga tidak kaget saya sedang checkin untuk 12 kamar, yup lagi bawa rombongan kali ini :) Oh ya, mulai tahun 2015 dikenakan city tax sebesar RM 3 per kamar per malam, yang mana angka ini di-charge saat kita checkin/checkout, tidak di-charge saat kita book online misalnya lewat Agoda atau pun website mereka sendiri.
Kamar yang saya dapat adalah tipe double, ukuran queen, jadi cukup lega untuk berdua, atau muat berempat ala keluarga Indonesia, hehehe. Ukuran kamar juga lega, dengan design modern, dan juga berlantai karpet yang nyaman dan bikin kedap suara.
Kalau Anda tertarik untuk jalan-jalan ke Korea sendiri tanpa ikut tour, maka Anda perlu mengurus visa Korea secara mandiri pula. Cara buat visa Korea Selatan ini tidak susah kok.
Update: Visa Turis sudah bisa apply lagi mulai 1 Juni 2022. Baik single entry dan multiple entry bisa diproses lewat KVAC. Bebas visa ke Jeju juga sudah kembali diberlakukan. Info resmi di link ini.
Pertama Anda harus menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk pengajuan visa. Kalau sudah pernah mengurus Visa ke negara lain seperti ke Jepang atau Eropa, secara umum akan sama persyaratannya. Untuk detilnya bisa dibaca dari website Kedutaan Republik Korea, cari section "Visa Kunjungan Wisata".
Hari gini sepertinya sudah gak jaman yah booking tiket pesawat lewat travel agent. Apa masih niat ngejar promo tiket murah lewat travel fair atau event di mall gitu? Kadang syaratnya aneh-aneh, juga lebih sering harganya tidak beda dgn beli online langsung, gak ribet lagi mikir parkir mall apalagi rebutan antri di booth.
Beli tiket pesawat atau booking hotel semua bisa dilakukan dengan modal handphone dan Internet saja. Kalau punya komputer juga lebih enak lagi.
Untuk domestik Indonesia, ada beberapa situs yang bisa kita pakai untuk cari tiket murah. Untuk yang interface-nya gampang dan saya pikir salah satu yang terbesar (secara market share) adalah Traveloka.
April lalu Javamilk berangkat ke Yogyakarta menggunakan tiket pesawat yang dipesan lewat Traveloka App (ada di iOS dan Android), pas waktu itu lagi promo kalau booking lewat app itu dapat diskon Rp 100,000. Jadinya lumayan murah buat rute domestik, apalagi syaratnya tidak berat waktu itu, minimal transaksi 500rb. Dilawan sama harga langsung dari website airlines (naik Batik Air waktu itu) juga sudah lebih murah, belum plus diskon 100K itu.
Yang namanya tiket gratis memang susah ditolak, ya gak? Nah kali ini kita tidak perlu bayar Traveloka untuk tiket, si Traveloka yang ngasih tiket pesawat, gratis!
Hadiahnya berupa 20 tiket PP Citilink kelas ekonomi untuk 10 orang pemenang. Kita boleh bebas pilih rute kalau menang, sepanjang rute domestik Citilink dan direct flight.
Jepang
Australia
Thailand
Korea
Baca juga artikel dan tips wisata terbaru.
Thu 07 November 2024
Fri 09 August 2024
Sat 06 July 2024
Cari artikel lama? Ada di Archives