Biasanya kalau saya berangkat ke luar negri, pasti sebelumnya sudah tukar mata uang negara tujuan di Indonesia. Money changer favorit saya adalah Peniti, (eh endorsement gratis nih), karena gak pake nawar lagi ratenya bisa dibilang kompetitif mendekati yang terbaik.
Tapi ada kalanya uang yang dibawa sampai sana tidak cukup akibat belanja atau pengeluaran yang melebihi perkiraan. Nah kebetulan saya punya tabungan di bank CIMB Niaga (lagi-lagi endorsement gratis), jadi coba saya share ilmunya dikit.
Btw, tarik tunai di ATM pake jaringan Maestro atau Cirrus tidak disarankan ya, selain kena spread kurs yang besar, juga kena biaya tarik tunai sekitar Rp 50rb-100rb. Apalagi tarik tunai pakai kartu kredit, BIG no-no.
Sunway Hotel adalah hotel keempat yang pernah saya pakai menginap saat liburan ke Penang. Setelah TuneHotel Downtown Penang, FourPoints by Sheraton, dan HolidayInn di Batu Ferringhi, kini saatnya kita bahas hotel yang ada di pusat kota Georgetown.
Terletak di New Lane, sodetan di Macalister Road, sekitar 300 meter dari KOMTAR Penang, bisa dibilang hotel berbintang empat ini cukup strategis ke mana-mana, bahkan dengan berjalan kaki bisa mengelilingi pusat kota Georgetown.
Proses checkin saya tergolong cukup lama (antrinya), tapi no big deal. Staff checkin bekerja professional dan saat giliran saya tiba ia juga tidak kaget saya sedang checkin untuk 12 kamar, yup lagi bawa rombongan kali ini :) Oh ya, mulai tahun 2015 dikenakan city tax sebesar RM 3 per kamar per malam, yang mana angka ini di-charge saat kita checkin/checkout, tidak di-charge saat kita book online misalnya lewat Agoda atau pun website mereka sendiri.
Kamar yang saya dapat adalah tipe double, ukuran queen, jadi cukup lega untuk berdua, atau muat berempat ala keluarga Indonesia, hehehe. Ukuran kamar juga lega, dengan design modern, dan juga berlantai karpet yang nyaman dan bikin kedap suara.
Salah satu hasil roadtrip saya di Malaysia adalah mengunjungi kota Ipoh di akhir tahun lalu.
Ipoh dulunya adalah sebuah kota pertambangan, kini mulai bergeliat mengejar ketertinggalannya dibanding kota lain di Malaysia yang sudah maju duluan seperti Malaka dan Johor Bahru.
Perjalanan menggunakan mobil dari Penang sekitar 1,5-2 jam melalui lebuh raya Utara-Selatan (jalan tol yang menyambung semenanjung Malaysia). Kalau dari Kuala Lumpur memakan waktu 3 jam lebih.
Ada apa di Ipoh sekarang? Yah basically wisata kuliner yang kita cari. Kali ini saya share beberapa restoran yang saya kunjungi.
Nah bagi kita nama Old Town White Coffee sudah lumayan terkenal dengan menjamurnya restoran di kota-kota Asia Tenggara, termasuk Jakarta. Nah, ini asal-usulnya White Coffee yah dari kota Ipoh, dari sebuah toko kopi bernama Nam Heong.
Setelah mengalami delay yang cukup lama dalam peluncurannya, termasuk 'perlawanan' AirAsia yang menolak pindah, akhirnya KLIA 2 resmi beroperasi tanggal 2 Mei 2014. KLIA 2 resmi menggantikan LCCT dengan daya tampung jauh lebih besar dan fasilitas lebih baik.
KLIA 2 menjadi bandara untuk low-cost carrier terbesar di dunia, sekarang resmi menampung airlines seperti AirAsia, Tiger Air, Malindo Air dan Lion, serta Cebu Pacific.
Yang paling dirasa oleh penumpang adalah tidak ada lagi naik turun tangga ala pesawat low-cost, karena semua penerbangan harus memakai belalai (garbarata). Jadi tidak bakal kepanasan atau kehujanan.
Four Points Penang adalah hotel terbaru yang ada di Penang yang dimanage under Starwood group, yang membawa bendera Sheraton. Ini adalah hotel ke-4 di Malaysia yang memakai brand Four Points setelah Langkawi, Kuching, dan Sandakan.
[
Terletak di daerah Tanjung Bungah, dengan gaya resort dan akses pantai sendiri menjadikan Four Points sebuah opsi yang menarik beach hotel di Penang tanpa harus tinggal di Batu Ferringhi yang cukup jauh.
Jangan lewatkan: Panduan Jalan ke Penang.
Lobbynya model terbuka, open-air, begitu masuk bisa langsung memandangi pantai di belakang. Proses check-in cukup cepat dengan layanan yang professional. Staff mereka semua bisa berbahasa Inggris cukup fasih (cukup umum di Malaysia), walaupun kalah ramah dibanding Indonesia, tapi menurut saya sudah baik.
Travelling dengan mobil (baca: roadtrip) adalah hal yang cukup menyenangkan untuk dilakukan. Terutama jika orang cukup banyak misalkan 4-5 orang, kadang biaya transportasi umum akan sama dengan biaya kita membawa mobil.
Setelah sukses dengan nyetir mobil di Taiwan dan di New Zealand, kali ini saya coba di negara jiran Malaysia.
Sebagai latar belakang, saya ingin menuju ke Penang namun tiket pesawat saya adalah Jakarta-Kuala Lumpur LCCT (karena hitung2 jauh lebih murah utk 4 pax). Jadi ada beberapa opsi untuk rute Kuala Lumpur - Penang ini.
Pada kasus saya yang membawa 2 bocah cilik, solusi pakai mobil cukup menarik jadi inilah yang saya ambil. Terlebih destinasi saya adalah Penang, rasanya pakai mobil adalah solusi termudah untuk menjelajah kota dibanding taxi atau bus Rapid Penang.
Sebagai turis, mengunjungi Sunway, sebuah kota satelit di pinggir Kuala Lumpur, sepertinya hanya mempunyai 2 tujuan, yang pertama adalah menjajal Pyramid Mall yang sangat luas, dan yang lebih penting lagi adalah tamasya di Sunway Lagoon (akan saya ulas di artikel blog mendatang). Karena lokasi Sunway yang cukup jauh dari pusat kota Kuala Lumpur, opsi utk tinggal di hotel Sunway menjadi cukup penting supaya tidak bolak-balik.
Ada 2 hotel yang mengelilingi Sunway Lagoon, yaitu Sunway Resort Hotel dan Sunway Pyramid. Pemiliknya sama, bedanya hanya pada rating. Sunway Resort Hotel berbintang 5, sedangkan Pyramid bintang 4. Tidak terlalu penting mengingat yang bintang 4 ini sudah sangat bagus, yang akan saya ulas di sini.
Saya book satu malam kamar ukuran double bed di Sunway Pyramid Hotel via agent, kira-kira USD 108 nett untuk Sabtu malam. Cukup mahal, namun mengingat kepraktisan lokasinya dan harga dollar yg menguat, dan include breakfast, bolehlah dicoba :)
Jepang
Australia
Thailand
Korea
Baca juga artikel dan tips wisata terbaru.
Thu 07 November 2024
Fri 09 August 2024
Sat 06 July 2024
Cari artikel lama? Ada di Archives