Well, mendekati akhir tahun 2020 ini saat yang tepat untuk menulis lagi postmortem: melakukan kilas balik apa yang sudah saya lakukan setahun belakangan ini. Sebenarnya ini lebih sebagai catatan buat saya sendiri, tetapi mungkin juga bermanfaat bagi pembaca.
Catatan akhir tahun tidak rutin saya buat, adanya akhir tahun 2013 dan akhir tahun 2016, well berdasarkan cocoklogi mestinya 2019 nulis juga, eh molor ke 2020.
Well, ini saat yang tepat untuk menulis postmortem: di penghujung tahun 2016 dan melakukan kilas balik apa yang sudah saya lakukan setahun belakangan ini. Sebenarnya ini lebih sebagai catatan buat saya sendiri, tetapi mungkin juga bermanfaat bagi pembaca.
Terakhir saya tulis catatan akhir tahun ternyata di akhir tahun 2013! Di saat itu saya masih nge-blog menggunakan Wordpress. Di tahun 2015 blog ini sudah dibangun dengan Pelican, sekaligus berarti theme yang saya pakai ini umurnya sudah hampir 2 tahun.
Akhir tahun!
Sebelum kita ganti kalender baru, mungkin ini saatnya JavaMilk melakukan recap dan refleksi atas tahun 2013.
[
Badge dari Kayak saya di tahun 2013 juga cukup impressive terutama di travel-day yang saya lakukan yaitu 46, berikut saya copy-paste ke bawah. Walaupun miles tidak terlalu besar karena tahun 2013 ini cuma main sekitar Asia saja, hehehe.
Alisanta has flown 22,954 miles, to 9 locations across 6 countries, for a total of 46 days on the road.
Tahun 2014 mungkin akan mengalami penurunan. Sampai sekarang saya belum punya rencana jalan-jalan yang berarti untuk 2014.
Dollar USD yang melebihi Rp 12,000 menjatuhkan daya beli saya (jiahh :) ). Tiket pesawat ke luar negri yang rata-rata quote dalam dollar memang membuat tiket berasa lebih mahal 20%-30% dibanding biasa, padahal sebenarnya promo cukup menarik.
Bagi saya minum kopi adalah rutinitas yang wajib hukumnya di pagi hari. Minimal dan normalnya cukup segelas espresso sudah bisa menghidupi baterai saya sepanjang hari :) Yah saya sudah termasuk addictive terhadap kafein, walaupun dosisnya masih segelas sehari.
Bagaimana jika sedang travelling? Kopi juga harus dikonsumsi setiap pagi. Jika breakfast included dalam room rate, biasa kopi hitam juga umumnya disajikan oleh hotel-hotel. Jika tidak dapat breakfast, dulu saat masih bisa menerima kopi sachet (sekarang sudah diharamkan), seduh air panas di dalam kamar hotel juga bisa dilakukan. Alternatif lain adalah cari kedai kopi di sekitar hotel sekalian ngemil pagi-pagi.
Nah, untungnya beberapa tahun terakhir ini muncullah kemasan kopi tubruk yang include bersama saringannya. Bahasa kerennya sih Mobile Drip Coffee. Harganya tentu lebih mahal dibanding bubuk kopi biasa, namun sudah di-pack per serving beserta filternya. Kemungkinan mahal juga karena ada patent-nya. Praktis dibawa untuk travelling karena tidak makan tempat, cukup bawa pack sesuai jumlah hari travelling ibaratnya drink as you go.. jiahh :)
Sebagai orang yang sering melakukan traveling, sekaligus tour guide, saya menjumpai berbagai jenis turis di berbagai belahan dunia. Mau ras Asia, maupun ras kaukasoid (baca:bule) selalu akan ada tipe tipikal turis, walaupun komposisinya mungkin berbeda.
Pernah nonton film My Love in Ruin? Sebuah film komedi romantis yang menceritakan kisah seorang tour guide perempuan beserta suka dukanya membawa rombongan turis dari Amerika di Yunani. Film ini menggambarkan berbagai ulah peserta tour, mulai dari susah diatur hingga ada yang klepto (alias suka nyolong).
Nah kali ini coba saya rangkum dan saya bagi menjadi beberapa tipe turis menurut saya. Don't be offended jika Anda salah satu dari sini, karena sama seperti kepribadian manusia (melankolis, sanguin, extrovert, introvert), menjadi turis akan mengeluarkan sifat asli si turis itu.
Ha! Seems a bit unrelate to travel, but I'd like to share this post.
Several years ago I was still a cappuccino drinker, you may call common drinker. A pack of premix Nescafe 3-in-one was enough to satisfy daily need. Later, I bought separate items: black coffee, cream, and sugar, and mixed according to my taste. As you may guess, it was pretty normal drink in normal life.
Then it changed when I visited Italy, home of coffee, I got dragged into the dark world. Caffe is everywhere in Roma and served best coffee in the world: Italian Espresso.
Cappuccino is also common served, but local people only drink coffee with milk in the morning (until noon at the latest), and when you asked for cappuccino outside that time then sadly you are considered tourist and got unfriendly serving. So normally I ordered cappuccino in my breakfast, then wandering across this eternal city until night. When I had to stop walking for a break, ordering coffee would then be translated as ordering un caffe, and get espresso served in a tiny cup.
Espresso is dark black coffee and has intensely bitter flavor. Most people need to put sugar in it, but even I poured 2 pack of sugar to the Italian espresso, the taste was almost the same as no sugar. Later, still in Rome, I decided to drink espresso without sugar for the first time. It was unpleasant, but a life-changing experience :)
A physical and gender-related words: "Ibu Gendut" (translated: F*t Lady) ever mentioned by Cinta Laura on her case against her old production company MD Entertainment, referring to a lawyer named Elza Syarief, mainly because Cinta Laura didn't remember the lawyer name at the time of conversation.
And today on …
Watching from tv currently, seeing F. Massa started from pole position but out of point, Kimi Raikkonen also misses 4 points, what else can be said.
At last, we only see Fernando Alonso finish as first place, followed by Nikki Rosberg. In the last scene before trophy, you can see …
Jepang
Australia
Thailand
Korea
Baca juga artikel dan tips wisata terbaru.
Thu 07 November 2024
Fri 09 August 2024
Sat 06 July 2024
Cari artikel lama? Ada di Archives