Sebagai pemegang kartu Accor Plus, preferensi hotel saya memang mengutamakan menginap di hotel jaringan Accor dulu sebelum mencari hotel lain. Maklum lah, umur sudah tambah tua jadi mulai tidak suka kejutan-kejutan kalau nginap di hotel yang self-managed. Jadi umumnya saya stick ke chain Accor dan Starwood Hotels. Kesempatan ini saya review satu hotel dari Accor yang ada di Guangzhou.
Sofitel Guangzhou Sunrich terletak di distrik Tian He, area CBD nya Guangzhou yang penuh dengan gedung-gedung tinggi. Seperti Sofitel di kota lain, hotel bintang 5 ini memang menonjolkan luxury dan design hotel hybrid campuran French dan China.
Pemandangan yang umum terlihat saat tiba di bandara luar negeri, terakhir pengalaman saya di KLIA, sebelum ambil bagasi checkin orang-orang pada antri di stand yang menjual SIM Card lokal. Karena yang turun satu pesawat penuh yah lumayan juga antriannya. Yah namanya sudah kebutuhan dasar, akses Internet memang bisa dibilang wajib punya saat wisata di luar. Tapi membeli kartu seluler negara setempat perlu effort dan (kalau saya) perlu riset mana yang paling murah dan paketnya menguntungkan.
Sebenarnya ada opsi lain yang lebih praktis yaitu memakai nomor lokal dari Indonesia. Mungkin bagi pengguna XL sudah tahu atau pernah pakai salah satu paket dari XL Easy Roaming. Produk XL Easy Roaming berupa XL Pass, Roaming Combo, dan XL Umroh. Yah intinya tanpa ganti kartu, tetap pakai kartu XL saat di luar negeri untuk akses Internet, dengan nomor yang sama bisa terima telpon dan SMS tanpa kena biaya.
Kali ini Javamilk bahas khusus XL Pass. Ini adalah paket roaming XL yang memungkinkan kita tetap memakai SIM Card XL nyala dan aktif di luar negeri, dan yang terpenting akses Internet tetap nyala dan pakainya semudah di Indonesia. Jadi gak perlu ribet cari-cari toko yang menjual SIM Card setempat, membandingkan harga dan paket Internet.
Tujuan utama saya berwisata ke Australia beberapa bulan lalu adalah untuk bersepeda bersama group sepeda saya. Destinasi yang kita pilih adalah Perth, Western Australia. Kita berangkat kali ini dengan tidak membawa sepeda, jadi memang sudah rencana hanya akan sewa sepeda untuk penggunaan 1-2 hari. Setelah melihat rute dan feasibilitas, akhirnya diputuskan kita gowes di Rottnest Island. Di mana itu? Keep reading...
Rottnest Island adalah sebuah pulau di sebelah barat kota Perth, kira-kira 90 menit perjalanan menggunakan fast ferry dari Perth CBD. Pulau seluas 19 km2 ini hanya difungsikan untuk keperluan konservasi dan wisata, jadi tidak ada kendaraan pribadi di sini. Menjadi salah satu tempat tujuan wisata paling populer bagi penduduk Perth maupun turis yang main ke kota ini.
Mengunjungi Disneyland seperti bersiap mengeluarkan uang yang banyak untuk mendapat pengalaman yang tak terlupakan. Tapi bukan berarti kita tidak bisa berhemat di sini. Kali ini Javamilk memberikan tips untuk berhemat baik uang maupun waktu saat Anda main di Disneyland Hongkong.
Jika sudah punya tiket, kita bisa langsung masuk ke taman tanpa perlu antri lagi beli tiket on-the-spot. Tiket bisa dibeli online di website resmi, travel agent, 7-Eleven di Hongkong, dan Klook.
Membeli lewat travel agent mungkin memang lebih convenient (atau murah) bagi beberapa orang, tapi website resmi Disneyland Hong Kong kadang memberikan penawaran menarik. Misalnya untuk 2017 ini, jika kita beli online tiket 1-day seharga HKD 589, akan mendapat voucher meal yang bisa kita pakai untuk makan siang (harga typical lunch adalah HKD 110 per orang).
Atau tambah sedikit kita bisa mendapat ticket 2-day visit (HKD 629), tapi ini tidak mendapat voucher makan. Jadi hanya nambah kurang dari 100rb rupiah kita dapat mengunjungi Hongkong Disneyland 2 kali dalam periode 7 hari.
Bagi kebanyakan orang, 1 hari sudah cukup (dapat main 80-90% wahana), tapi jika Anda berencana menikmati semua wahana dan melakukan photo spot bersama tokoh Disney, pertimbangkan beli 2-day visit ticket.
Halaman ini tidak akan diupdate lagi di masa mendatang karena dipindahkan, silakan buka versi terbaru Syarat Visa Australia.
Kali ini saya sharing pengalaman mengajukan visa Australia, saya urus sendiri semua (group), tanpa bantuan travel agent seperti kebanyakan orang. Prosesnya sebenarnya simple, hanya saja dokumen dan form isiannya cukup panjang. Yang saya tulis di sini adalah untuk keperluan turisme (subclass 600), bukan untuk sekolah (student visa).
Anda bisa pilih mau apply dengan cara datang sendiri atau mau dengan cara submit online (tidak perlu datang). Kedua metode ini pernah saya lakukan dan cara mengurus visa Australia akan saya jelaskan di bawah.
Update: sejak pandemi 2021, pengurusan visa hanya bisa apply lewat online (ImmiAccount), dan kantor VFS Australia di Jakarta sudah tutup.
Hal pertama yang biasa dilakukan orang-orang jaman sekarang begitu mendarat di negara lain adalah mencari Internet connection. Mulai dari cari wifi gratis dari airport setempat, hingga membeli sim card atau menyewa wifi. Biasa kalau saya cuma wisata 2-3 hari masih bisa pakai wifi dari hotel atau tempat umum, tapi untuk jumlah hari lebih lama tentu perlu punya Internet connection supaya bisa eksis (eh.. buat kerja).
Kali ini saya menemukan provider wifi router yang bisa kita sewa di Indonesia, sebelum berangkat berarti sudah pegang pocket wifi ini. Namanya Javamifi.com. Walaupun namanya mirip dengan travel blog saya tapi mungkin kemiripan hanya kebetulan belaka hahaha.
Cara rentalnya cukup simpel. Pilih negara yang ingin kita tuju, tentukan lama hari pemakaian. Nanti perangkat portabel wifi akan dikirim ke alamat rumah atau kantor kita. Nyalakan device ini begitu mendarat di negara tujuan dan siap pakai! Simple kan.
Saat saya dikirimin unit reviewnya, rencana akan saya bawa pakai di Australia. Paket dikirim oleh kurir dalam box rapi. Selain itu (ini tambahan) saya juga mendapat Global SIM Card (bisa dipesan di java-sim.com).
Jika Anda berencana wisata ke China dan ingin tetap stay online, sebelum berangkat perlu melakukan beberapa homework. Bagi yang belum tahu, censorship Internet yang berlaku di China, bagi kebanyakan orang dinamakan Great Firewall of China (GFC). Aplikasi populer yang biasa kita pakai seamless ibarat lagi bernafas, tidak bisa jalan alias di-block jika sedang online dari China, antara lain: Google, Facebook, Instagram, dan Twitter.
Anda mau pakai mobile provider seperti China Unicom, China Mobile, Wo, atau sekedar wifi dari hotel semua hasilnya sama.
Salah satu visa yang paling mudah diurus sendiri adalah China Visa untuk berkunjung ke negara Tiongkok (RRC). Menurut saya, Anda tidak perlu mengurus lewat agent untuk visa ini, kecuali Anda memang mempunyai masalah keterbatasan dgn waktu.
Proses pengurusan Visa sekarang dilayani oleh agent yang namanya CVASC, China Visa Application Service Center, terletak di gedung The East, Lantai 8, Mega Kuningan Jakarta. CVASC ini bekerja mirip seperti VFS Global, agent yang mengurus visa untuk Eropa, Inggris, Kanada, dll. Jadi kita tidak bisa lagi langsung mendatangi kedutaan untuk apply China Visa.
Untuk Anda yang tiba di artikel ini karena mencari Visa Transit China atau cara mendapat bebas Visa, scroll ke bawah.
Sebelum datang ke Visa Center, Anda harus menyiapkan sejumlah dokumen persyaratan visa. Tenang kok, tidak terlalu banyak. Untuk lebih detil bisa juga dilihat di website resmi CVASC yaitu VisaForChina.
Jepang
Australia
Thailand
Korea
Baca juga artikel dan tips wisata terbaru.
Thu 07 November 2024
Fri 09 August 2024
Sat 06 July 2024
Cari artikel lama? Ada di Archives